Aliran Modal Asing ke Indonesia Capai Rp 224 Triliun di 2019

Aliran modal asing tersebut salah satunya yaitu Rp 168,6 triliun di obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Jan 2020, 15:15 WIB
Tumpukan uang di ruang penyimpanan uang BNI, Jakarta, Senin (2/11/2015). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan dengan nilai di atas Rp2 M pada bulan September mengalami peningkatan . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke Indonesia di sepanjang 2019 kemarin mencapai Rp 224,2 triliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo merinci, nilai tersebut terdiri dari Rp 168,6 triliun di obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN), Rp 50 triliun masuk ke pasar saham, Rp 3 triliun ke obligasi korporasi, dan Rp 2,6 triliun di Sertifikat Bank Indonesia.

"Alhamdulillah kita akhiri 2019 dengan capaian kestabilan eksternal yang terjaga dengan portfolio cukup besar, di samping juga Insya Allah cadangan devisa akan naik kembali," ujar Perry usai Jumatan di Masjid Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Terkait cadangan devisa, ia mengatakan, BI akan mengumkannya pekan depan. "Data sementara cadangan devisa akan lebih tinggi dari USD 127 miliar," sambungnya.

 

"Itu mengindikasikan Neraca Pembayaran Indonesia di Triwulan IV surplus sebagaimana terbukti dengan cadangan devisa yang naik di Triwulan IV," Perry menambahkan.

Indikator lain yang menandakan stabilitas keuangan terjaga yakni premi Credit Default Swap (CDS) di pasar spot yang sekarang berada di 60,6 bps. Angka tersebut dikatakannya sebagai yang terrendah dalam 5 tahun terakhir.

"Kawan-kawan tau CDS itu premi investor asing untuk men-swap-kan pemegangan mereka. 60,6 bps itu sangat rendah, dan terrendah dalam 5 tahun terakhir," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Aliran Modal Asing ke Indonesia Tembus Rp 217,04 Triliun

Gubernur BI Perry Warjiyo bersiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/6/2019). Rapat memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke Indonesia (capital inflow) dari awal tahun hingga 31 Oktober 2019 sebesar Rp 217,04 triliun. Inflow tersebut masuk melalui berbagai instrumen salah satunya Surat Berharga Negara (SBN) dan saham.

"Terdiri dari ke obligasi pemerintah Rp 165,2 triliun ke saham Rp 49,9 triliun, ada sebagian kecil ke obligasi koporasi Rp 2,06 triliun," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo saat ditemui di Mesjid Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Dia menegaskan lancarnya aliran modal asing yang masuk ke Indonesia menandakan bahwa perekonomian nasional dipandang memiliki prospek yang baik dan investasi imbal hasil yang menarik oleh investor sehingga meningkatakan confidence atau kepercayaan mereka.

"Ini lagi-lagi mengkonfirmasi bahwa confidence terhadap Indonesia masih cukup baik terbukti dari aliran modal asing masuk ke Indonesia dalam bentuk investasi portfolio yang terus mengalir," ujarnya.

Sementara itu, di pasar saham sempat terjadi outflow di minggu ini. Namun outflow dapat tertutup oleh derasnya inflow pada SBN.

"Kalau week to date seminggu sampai dengan 31 oktober yang masuk ke SBN Rp 4,45 triliun, obligasi korporasi Rp 0,11 triliun kalau sahamnya terjadi outflow Rp 0,19 triliun selama week to date," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya