Unik, Otak Pemain Drum Punya Struktur yang Berbeda

Studi menyatakan bahwa struktur otak para penabuh drum berbeda daripada mereka yang benar-benar tidak berlatih musik

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Jan 2020, 16:00 WIB
Aksi drummer Scorpions Mikkey Dee saat tampil dalam festival musik Rock in Rio, Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (5/10/2019). (AP Photo/Leo Correa)

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak studi yang menyatakan bahwa bermain musik memberikan manfaat bagi otak. Baru-baru ini, penelitian menemukan bahwa bermain drum mampu mengubah struktur otak.

Ketua peneliti Dr. Lara Schlaffke mengatakan mereka tertarik meneliti drummer karena dianggap memiliki koordinasi motorik yang melampaui kebanyakan orang.

"Kebanyakan orang hanya bisa melakukan tugas motorik halus dengan satu tangan dan memiliki masalah ketika memainkan ritme berbeda dengan kedua tangan di saat yang sama," kata Schlaffke seperti dilansir dari Science Daily, Sabtu (4/1/2020).

"Penabuh drum dapat melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak berlatih," ujarnya dalam studi yang dimuat di jurnal Brain and Behaviour pada 4 Desember 2019 lalu.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Memiliki Struktur Otak yang Berbeda

Drummer band Cream, Ginger Baker (AP Photo/MJ Kim, File)

Dalam studi ini, para peneliti melakukan analisis pada 20 drummer profesional selama rata-rata 17 tahun. Mereka juga memiliki waktu berlatih lebih dari 10 jam per minggu.

Para peserta ini diuji menggunakan berbagai teknik pencitraan MRI yang memperlihatkan struktur dan fungsi otak mereka. Hasilnya lalu dibandingkan dengan data dari 24 subyek kontrol, yaitu mereka yang tidak berlatih musik.

Kedua kelompok ini lalu diminta bermain drum sembari diuji dengan pemindai MRI.

Temuan para peneliti mengungkapkan, drummer memiliki perbedaan yang jelas di bagian depan corpus callosum, struktur otak yang menghubungkan kedua belah otak dan bagian depannya, yang bertanggung jawab untuk perencanaan motorik.

Mereka menyatakan, para drummer memiliki serat yang lebih sedikit, namun lebih tebal di saluran penghubung antara belahan otak. Hal ini memungkinkan mereka untuk bertukar informasi di antara kedua belahan cepat dibandingkan mereka yang tidak berlatih musik.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya