Liputan6.com, Jakarta - Kereta Rel Listrik (KRL) tujuan Tangerang-Duri mulai akan kembali beroperasi pada Sabtu (4/1/2020) besok setelah sebelumnya mati akibat banjir yang menerjang sejak 1 Januari 2020.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, pihaknya telah menugaskan PT KAI untuk meninggikan bantalan rel sehingga operasional KRL ke depan tidak terganggu genangan air lagi.
"Problemnya memang apabila ada genangan tidak beroperasi. Yang akan datang ingin petakan daerah-daerah rawan banjir ditinggikan. Jadi tempat-tempat tadi akan dilakukan peninggian," jelasnya di Stasiun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).
Dia menerangkan, PT KAI akan meninggikan bantalan jalur rel kereta di sekitar Stasiun Rawa Buaya sepanjang 500 meter dengan ketinggian 75 meter. Pengerjaan tersebut ditargetkan rampung pada pertengahan Februari 2020.
Baca Juga
Advertisement
Selain Stasiun Rawa Buaya, Kepala PT KAI Daop 1 Jakarta Dadan Rusdiansyah mengabarkan, terdapat 4 stasiun KRL Jabodetabek lainnya yang sempat ikut tergenang banjir. Antara lain Stasiun Duri, Stasiun Pesing, Stasiun Grogol, Stasiun Taman Kota, dan Stasiun Bojong Indah.
Kelima stasiun tersebut disebutnya sudah dapat mulai beroperasi Sabtu besok. Meskipun secara jadwal, KRL belum bisa difungsikan seperti biasa.
Salah satu penyebabnya lantaran sebagian jalur rel kereta masih digunakan sebagai tempat hunian sementara bagi pengungsi banjir.
Dadan mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat untuk menemukan solusinya.
"Sosialisasi dulu dengan masyarakat saat ini track jalur kiri masih digunakan pengungsi. Kami akan koordinasi dengan pemda setempat apabila belum kering atau masyarakat belum kembali ke daerah masing-masing agar cari solusinya," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Beroperasi 3 Hari Akibat Banjir, KRL Tangerang-Duri Mulai Normal Besok
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada Jumat (3/1/2020) sore ini melakukan kunjungan kerja ke salah satu stasiun di rute KRL Tangerang-Duri yang tak beroperasi sejak 1 Januari 2020 akibat banjir, yakni Stasiun Rawa Buaya di Jakarta Barat.
Selain karena tergenang air, ia mengatakan, transportasi kereta tujuan Tangerang-Duri juga terhenti lantaran jalur rel di rute tersebut juga dilalui kereta bandara.
"Makanya tiga hari ini tak beroperasi karena beberapa tempat terutama mulai dari Rawa Buaya ada banjir setinggi 50 cm," ujar Menhub Budi di Stasiun Rawa Buaya, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Menurut keterangan yang diterimanya, Menhun Budi mengabarkan, banjir di kawasan Rawa Buaya sebenarnya sudah mulai surut sejak Kamis malam kemarin. Namun perlu dilakukan beberapa perbaikan lantaran adanya bantalan rel yang bergesee.
"Sejak tadi malam berkurang, tapi ternyata ada beberapa bantalan yang bergeser. Kita lagi lakukan suatu perbaikan bersamaan dengan beberapa tempat pengungsi warga yang harus ditentukan," jelasnya.
Namun, ia memastikan bahwa KRL tujuan Tangerang-Duri sudah mulai dapat beroperasi pada Sabtu besok. Meskipun belum sepenuhnya lantaran hanya memakai satu jalur rel dan bergantian dengan kereta bandara.
"Kami pastikan besok akan beroperasi, tapi belum penuh. KA masih 1 jam sekali, karena harus gunakan satu rel dulu, satunya lagi masih diperbaiki," kata dia.
Lebih lanjut, Menhub Budi menyatakan, pemerintah telah menugasi PT KAI untuk meninggikan bantalan rel di sekitar Stasiun Rawa Buaya sepanjang 500 meter guna mengantisipasi kiriman banjir di masa mendatang.
"Ke depan kita akan lakukan peninggian di daerah ini, kurang lebih (panjangnya) 500 meter sampai tinggi kurang lebih 75 cm. Jadi diharapkan kalau ada banjir lagi enggak ada masalah," tutur dia.
Advertisement
Dampak Banjir Jakarta: KRL Beroperasi Normal, kecuali Rute Tangerang-Duri
VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, memastikan perjalanan KRL atau Commuter Line hari ini, Jumat (3/1/2020), berjalan normal. Hanya saja, pihaknya masih mendapat kendala di rute Tangerang-Duri.
"Perjalanan hingga saat ini di lintas tersebut hanya sampai Batu Ceper karena masih adanya genangan air antara Stasiun Batu Ceper-Stasiun Rawa Buaya," kata Anne dalam siaran tertulisnya, Jumat (3/1/2020).
Selain itu, di beberapa rute, kecepatan KRL masih dibatasi karena ada kendala teknis.
Dia mencontohkan KRL di Pondok Ranji-Kebayoran yang masih diberlakukan pembatasan kecepatan dengan 40 km per jam dan lintas di sekitar Kampung Bandan yang melaju dengan kecepatan 30 km per jam.
"Namun, untuk perjalanan KRL di lintas lainnya dapat beroperasi normal dengan kecepatan yang diizinkan," kata Anne.
Anne mengimbau seluruh pengguna jasa untuk tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan, baik di stasiun maupun dalam KRL.
Dia meminta calon penumpang tidak memaksakan masuk ke KRL ketika kereta sudah padat.