1000 Lipstik untuk Disabilitas Sebagai Kekuatan Penggerak

Kampanye mengenai disabilitas telah digalakkan banyak orang, termasuk oleh Laninka Siamiyono. Beauty vlogger penyandang disabilitas tuna daksa turut menyebarkan kesadaran terhadap disabilitas melalui video-videonya sejak 2018.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Jan 2020, 19:08 WIB
Laninka Siamiyono Founder Lipstik untuk Disabilitas, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020)

Liputan6.com, Jakarta Kampanye mengenai disabilitas telah digalakkan banyak orang, termasuk oleh Laninka Siamiyono. Beauty vlogger penyandang disabilitas tuna daksa turut menyebarkan kesadaran terhadap disabilitas melalui video-videonya sejak 2018.

Kampanye yang digalakkan Laninka masih berkaitan erat dengan dunia make up atau kecantikan. Ia membuat kampanye amal bertajuk 1000 Lipstick untuk Disabilitas.

“Ini adalah bentuk dari charity, biasanya kan bagi-bagi baju atau ngumpulin apa. Nah aku tuh ingin ngumpulin lipstick dengan tujuan mendukung wanita-wanita disabilitas untuk tampil lebih percaya diri. Aku ingin make up melakukan hal yang sama ke mereka seperti make up melakukannya ke aku,” kata Laninka ketika ditemui di Meruya Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Sebelumnya Laninka berkisah, ia menyandang disabilitas di usia 13 tahun dan sempat terpukul hingga 10 tahun lamanya. Setelah ia mengenal make up, ia seakan menemukan obat penyembuh dan mulai bangkit kembali menjalani hidup.

“Mengubah mindset, sudut pandang, membuat mereka percaya pada kemampuan mereka sendiri,” katanya.

Saksikan Juga Video yang Satu ini:


Kenapa Harus Lipstik?

Dari sekian banyak jenis alat make up, Laninka memilih lipstik dengan alasan tersendiri. Menurutnya, lipstik itu sangat mudah dipakai dan semua orang bisa menggunakan lipstik. Di banding produk make up yang lain, lipstik memiliki kekuatan tersendiri.

“Lipstik itu punya attitude-nya masing-masing. Kalau pakai pink seseorang akan lebih merasa girly, kalau merah merasa powerfull atau sexy. Aku berharap lipstik ini bisa merubah attitude atau personality dari teman-teman disabilitas,” ujarnya.

Di sisi lain, Laninka menganggap siapa pun yang menyumbangkan lipstik entah itu non-disabilitas atau disabilitas mereka berarti sudah memberi dukungan pada sesame wanita dan sekaligus pada dirinya sendiri.

Laninka mengaku terkejut karena kampanyenya ini sangat didukung oleh berbagai pihak. Dengan kampanye ini, ia dibantu oleh rekannya sudah mengadakan tiga kelas kecantikan untuk wanita dengan disabilitas.

“Yang pertama beauty class untuk wanita dengan tuna daksa pada 2018 di Kemang.  Untuk tuna netra pada Oktober 2018 dan Januari 2019 di Yogyakarta. Rencananya Maret tahun ini kami akan mengadakan lagi di Jakarta,” pungkas Laninka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya