Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi-lokasi terdampak banjir di hari ketiga, sejak Rabu 1 Januari. Dari peninjauannya itu, ia menilai penanganan banjir mampu ditangani perangkat kerja di tingkat kelurahan.
Anies mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak harus dibentuk ke tingkatan lebih kecil lagi di Kota. Sebab menurutnya, sejatinya Jakarta hanyalah kota.
Advertisement
"Sebenarnya kalau di Jakarta ini pengendaliannya tingkat lurah. Ini kan kota sebetulnya, cuma dikasih nama provinsi," kata Anies, Jumat (3/1/2020).
Selain kemampuan perangkat kerja dianggap cukup tanggap terhadap proses penanggulangan bencana, seperti banjir, Anies juga menilai jangkauan administrasi Jakarta tidak luas.
Hal itu, kata Anies, menjadi keuntungan Jakarta dalam penanganan bencana banjir terkait pengiriman bantuan logistik.
"Proses bantuan berjalan dengan cepat, lain dengan provinsi yang wilayahnya luas. Jakarta ini luasnya hanya 600 km persegi. Ini kota tapi statusnya provinsi," tukasnya.
Keliling Lima Lokasi
Sementara itu, sejak Jumat siang, Anies berkeliling ke lima lokasi memantau kondisi pengungsian. Lokasi tersebut adalah rumah susun Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Gor Cengkareng, Masjid Hasyim Asyari, dan Penjaggalan.
Di Pejanggalan, mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu harus menggunakan perahu karet untuk memantau warga yang masih terjebak di rumah dan tempat pengungsian.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement