Top 3 News: Normalisasi dan Naturalisasi Sungai Jakarta ala Ahok dan Anies

Top 3 News, naturalisasi sungai ala Anies tidak akan menggusur rumah warga di bantaran sungai. Namun, hanya akan menggeser rumah warga. Bagaimana Ahok?

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 04 Jan 2020, 08:33 WIB
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu saat pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8/2019)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news, banjir Jakarta mulai surut. Dikatakan banjir kali ini, merupakan banjir terekstrem yang pernah terjadi selama 24 tahun terakhir.

Hujan deras  yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya di awal tahun 2020, membuat sejumlah wilayah terendam. Kawasan yang tak pernah banjir pun ikut tergenang. Bahkan tak sedikit warga menjadi korban dan kini tinggal di pengungsian. 

Hal ini lantas membuat warga membandingkan penanganan banjir di era Gubernur DKI Jakarta saat ini, yaitu Anies Baswedan dengan pendahulunya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Istilah kebijakan Naturalisasi Anies dan kebijakan Normalisasi Ahok juga tak kalah diperdebatkan. Apa sebenarnya yang dimaksud naturalisasi dan normalisasi ala Anies dan Ahok dalam menangani banjir Jakarta?

Di sisi lain, saat ini pemerintah Indonesia tengah menghadapi klaim China atau Tiongkok terhadap wilayah Natuna.

Terkait hal ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia tidak pernah akan mengakui nine dash line, klaim sepihak yang dilakukan oleh Tiongkok yang tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum internasional, terutama UNCLOS 1982.

Sebagai upaya penegakan kedaulatan negara, tiga Kapal Perang RI kini dalam posisi siaga tempur amankan perairan laut Natuna, Kepri. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 3 Januari 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Beda Tanggapan Ahok dan Anies saat Hadapi Banjir Jakarta

Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok dan Cagub DKI, Anies Baswedan melakukan jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/4). Pertemuan perdana mereka pasca pencoblosan kemarin hanya berlangsung sekitar 20 menit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Meski sudah mulai surut, masih ada beberapa titik yang tergenang banjir Jakarta. Warga pun memilih mengungsi karena kondisi rumah yang tak memungkinkan untuk ditempati.

Kejadian banjir Jakarta ini pun lantas membuat warga membandingkan era Gubernur DKI Jakarta saat ini Anies Baswedan dengan yang terdahulu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Cara dan gaya keduanya menangani banjir ini memang berbeda. Anies yang meninjau langsung lokasi banjir enggan menyalahkan siapa pun atas kejadian ini. Menurutnya, Pemprov DKI punya prioritas menyelematkan warga dan semua kebutuhannya tercukupi.

Lantas, bagaimana dengan Ahok?

 

Selengkapnya...


2. Normalisasi dan Naturalisasi Sungai, Beda Cara Ahok dan Anies Atasi Banjir Jakarta

Suasana Jalan Raya Daan Mogot yang terendam banjir di Jakarta, Rabu (1/1/2020). Hujan yang turun saat malam pergantian tahun baru 2019-2020 menyebabkan sejumlah titik jalan terputus di kawasan Grogol terendam banjir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Banjir nampaknya jadi langganan bencana yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya. Terakhir, banjir Jakarta kembali terjadi akibat curah hujan tinggi pada 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.

Bencana banjir Jakarta lantas juga menjadi mementum memantau kebijakan pemerintahan Gubernur DKI Jakarta untuk mengatasi persoalan banjir Jakarta yang berkepanjangan.

Pada banjir Jakarta tahun ini mencuat perbincangan di tengah masyarakat yang membuat perbandingan cara menangani banjir di era Gubernur DKI Jakarta saat ini Anies Baswedan dengan Gubernur DKI terdahulu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Selain itu, kebijakan Naturalisasi Anies dan kebijakan Normalisasi Ahok menjadi istilah unik yang sering dilontarkan bila ditanyai solusi untuk atasi banjir.

Lalu, apa perbedaan normalisasi ala Ahok dengan naturalisasi versi Anies? 

 

Selengkapnya...


3. 3 Kapal Perang RI Siaga Tempur Amankan Perairan Natuna

Kapal asing dilihat dari KRI Usman Harun, sesaat sebelum ditangkap. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

Kapal Republik Indonesia (KRI) dalam posisi siaga tempur amankan perairan laut Natuna, Kepri. Hal ini dilakukan sebagai upaya penegakan kedaulatan negara.

"Ada dua KRI kita kerahkan dan ditambah jadi tiga menyusul besok. Ini kita lakukan karena ada pelanggaran kedaulatan di Laut Natuna," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya ) TNI Yudo Margono saat memberikan pengarahan kepada para prajurit di Paslabuh, Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (3/1/2020).

Dilansir dari Antara, dia menyebutkan, dalam pengawasan di wilayah itu terdeteksi 30 kapal ikan asing yang tengah beroperasi di wilayah kedaulatan NKRI dengan dikawal oleh tiga kapal coast guard milik Tiongkok.

"Melalui udara tadi pagi kita telah pantau, ada 30 kapal ikan asing dengan dikawal 3 kapal pengawas mereka, dan mereka sengaja menghidupkan AIS mereka, ini ada apa?" kata dia mempertanyakan.

 

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya