Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI, Dudi Gardesi Asikin mengatakan, sistem peringatan dini yang dimiliki Jakarta tidak telat mendeteksi adanya potensi banjir di awal 2020.
"Itu early warning kita tidak termasuk dalam kategori telat. Karena hujannya lokal. Kalau early warning kami, yang 9 sampai 12 jam itu adalah (melihat) Katulampa," kata Dudi dalam diskusi di bilangan Bidara Cina, Jakarta, Sabtu (4/1/2020).
Advertisement
Menurut dia, sistem peringatan dini banjir yang ada melakukan pendeteksian lewat air di Katulampa. "Kalau Katulampa naik, sampai 300 atau siaga 1 itu kami bisa prediksi, sehingga penduduk yang di sekitar Ciliwung bisa kita ungsikan," jelasnya.
Sementara, lanjutnya, yang terjadi adalah hujan lokal dengan intensitas tinggi dalam kurun waktu cukup lama. Dudi menyebut, banjir dengan kasus tersebut menjadi yang pertama kali terjadi saat awal tahun baru di Jakarta.
"Enggak gagap bencana. Ini memang luar biasa kejadiannya. Saya bukan ekspert mengenai periode hujan yang datang saat ini. Tapi menurut staf saya yang menghitung, curah hujan memang ekstrim. Sehingga kalau dihitung secara keseluruhan kalau rata-rata se-Jakarta 270 mm. Itu di Jakarta saja, belum di Depoknya, belum di Bekasinya," pungkasnya.