Liputan6.com, Jakarta - Banjir merendam Jakarta dan sekitarnya pada 1 Januari 2020 setelah hujan deras mengguyur Ibu Kota sejak 31 Desember 2019 sore. Air merendam rumah warga termasuk kediaman Yuni Shara.
Kini tinggi genangan mulai surut. Warga Jakarta dan sekitarnya mulai berbenah. Yuni Shara tak mau menyalahkan siapa pun atas musibah banjir Jakarta. Ia malah bersyukur, Allah mengirim firasat sebelum air merendam huniannya.
Baca Juga
Advertisement
Yuni Shara menceritakan firasat ini di akun Instagram terverifikasi miliknya pada Sabtu (4/1/2020) siang. Yuni Shara mengunggah foto bersama dua putranya, Cavin Obient Salomo Siahaan dan Cello Obient Siahaan.
Pertemuan di Bali
Menyertai foto itu, pelantun “Mengapa Tiada Maaf” menulis cerita pendek berjudul Sebuah Grand Design.
“Tanggal 30 Desember 2019 saya masih bekerja di Manado. Tanggal 31 Desember 2019 subuh saya terbang menuju Jakarta lanjut terbang ke Bali untuk menyambut new years eve bersama anak-anak, yang kebetulan mereka sedang liburan bersama papa dan kakak-kakaknya,” ungkap penyanyi bernama lengkap Wahyu Setyaning Budi. Siang, Yuni Shara tiba di Bali dan berkumpul bersama keluarga.
Advertisement
Mendadak Kepikiran Mama
Sore jam 5, mendadak ia pengin pulang karena kepikiran ibunda di rumah. Akhirnya kakak Krisdayanti ini memutuskan balik ke Jakarta malam itu juga. Sebelum pulang, Henry Siahaan minta Yuni Shara berfoto dengan anak-anak dulu.
Usai berfoto, ia menuju Bandara Internasional Ngurah Rai. “Sampai Jakarta sekitar jam stengah 10 malam. Dan ternyata benar saja sampai rumah, Mama sedang duduk di depan bersama adiknya (yang sudah mau pulang juga). Sementara adik @kartikasary saya sedang ke rumah sakit,” ia menyambung.
Lakukan Sujud Syukur
“Memasuki 2020 saya hanya sendiri saja, melakukan sujud syukur. Selanjutnya kembali ke morning routine. Kebiasaan saya setelah salat subuh selalu buka gordyn dan jendela. Dan saat saya ngintip keluar, di luar hujan dan air sudah kelihatan di pagar. Saya enggak kepikiran apa-apa. Saya tidur lagi dan bangun jam 06.30,” ia memaparkan.
Setelah bangun, ia melihat tanamannya tergenang air. Usai sarapan, staf di rumah masuk dan menggulung karpet. Padahal air masih di halaman. Mereka bilang antisipasi takut air naik.
Advertisement
Matur Nuwon Gusti...
“(Secara di rumah saya karpet semua), akhirnya saya pun ke kamar dan saya gulung-gulung karpet. Enggak lama setelah karpet tergulung semua, air naik sampai teras. Saya putuskan melakban semua kusen biar air enggak masuk,” beri tahu Yuni Shara. Sejurus kemudian, air menguasai rumahnya. Tak ada amarah di benak Yuni.
Ia malah bersyukur. “Alhamdulillah. Sambil tersenyum, dalam hati ‘Oh... ini toh maksudnya?’ Matur nuwon GustiAllah yang sudah membuat grand design sedemikian. Sehingga saya ada di rumah saat kejadian banjir.”