Terima Bantuan Banjir dari Ketua DPD, Camat Cengkareng Cerita Banyak Alat Sekolah Hanyut

Banjir yang terjadi pada Rabu 1 Januari menghambat banyak aktivitas warga yang terdampak. Salah satunya kegiatan sekolah setelah masa liburan usai.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2020, 11:50 WIB
Warga korban banjir mengungsi di Halte Transjakarta Jembatan Baru, Cengkareng, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Lansia dan anak-anak ikut mengungsi di Halte Transjakarta Jembatan Baru karena rumah mereka masih terendam banjir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang terjadi pada Rabu 1 Januari menghambat banyak aktivitas warga yang terdampak. Salah satunya kegiatan sekolah setelah masa liburan usai.

Camat Cengkareng Ahmad Faqih mengatakan, kegiatan belajar mengajar yang akan kembali dimulai pada Senin (6/1) besok, menjadi persoalan. Bagaimana tidak, semua perlengkapan sekolah siswa turut hanyut disapu banjir.

"Senin, siswa sudah mau masuk sekolah. Semua alat tulis semua sudah hanyut," kata ketika menerima bantuan dari Ketua DPD RI La Nyalla, di RW 02, Rawa Buaya, Jakarta, Minggu (5/1/2019).

Tentu bantuan dalam berbagai bentuk masih dibutuhkan warga. Termasuk batuan berupa perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang terdampak banjir.

"Dan ini masih dibutuhkan oleh warga. Kami imbau kepada bisa sisihkan," ungkapnya

Dia menjelaskan, banjir merendam semua kelurahan yang ada di wilayah. Tercatat ada enam Kelurahan.

Dari enam Kelurahan tersebut, tercatat ada dua Kelurahan yang terdampak paling parah, yakni Kelurahan Rawa Buaya dan Kelurahan Duri Kosambi.

"Rawa Buaya ada 12 RW dan Duri Kosambi ada 14 RW. Seluruhnya terendam banjir. Jadi tidak ada yang tidak kena (banjir). Ketinggian air, di tempat yang terdalam, 2,5 sampai 2,9 meter. Terendah, 60-80 centimeter," jelas dia.

Banjir juga menyisakan sampah bertumpuk. Saat ini, proses pembersihan lingkungan mulai dilakukan.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya