Khawatir Perang Dunia, Fans Liverpool Juga Cemas Sikap Trump Rusak Peluang Juara Liga Inggris

Namun, salah satu penggemar Liverpool yakin Merseysiders masih akan menang jika Perang Dunia ketiga pecah.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 05 Jan 2020, 13:20 WIB
Pemain Liverpool Mohamed Salah (tengah) merayakan golnya ke gawang Red Bull Salzburg bersama Sadio Mane (kanan) dan Roberto Firmino (kiri) pada lanjutan Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Rabu (2/10/2019). The Reds menang tipis 4-3 atas Salzburg. (AP Photo/Jon Super)

Liputan6.com, Liverpool - Sejumlah fans Liverpool mengkhawatirkan kebijakan luar negeri Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pasalnya, sikap Trump bisa memicu Perang Dunia 3 dan merusak peluang terbaik mereka untuk memenangkan gelar Liga Premier yang telah lama ditunggu-tunggu.

Sebagian kecil pendukung The Reds membayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi. Termasuk, peluang Liverpool kehilangan gelar Liga Premier mereka.

"Tampaknya Donald Trump adalah satu-satunya pria yang berhasil menghentikan Liverpool memenangkan Liga Premier," canda Gary Lineker di akun Twitter-nya.

"Bisakah kita menghindari Perang Dunia ketiga sampai setelah musim liga utama ini #LFC # worldwar3," tweet seorang penggemar Reds.

Penggemar Liverpool lainnya mengatakan: "Perasaan ketika Anda menunggu 30 tahun untuk Liverpool memenangkan liga, tetapi bangun untuk mengetahui bahwa Trump telah memulai Perang Dunia 3."


Masih Bisa Juara

Pemain Everton, Richarlison bersitegang denga pemain Liverpool, Robertson dalam laga lanjutan Premier League yang berlangsung di stadion Anfield, Inggris, Minggu (2/12). Everton kalah 1-2 atas Liverpool. (AFP/Oli Scarff)

Namun, salah satu penggemar The Reds yakin Merseysiders masih akan menang jika Perang Dunia ketiga pecah.

Mereka menulis: "Liverpool yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir. Perang dunia 3 datang padaku."

Seperti diketahui, Presiden AS yang kontroversial itu, Kamis lalu, memberi lampu hijau untuk melancarkan serangan udara di Irak, yang menewaskan jenderal Iran Qasem Soleimani di Bandara Baghdad.


Krisis

Iran kemudian akan membalas dendam atas serangan drone yang ditargetkan pada Soleimani, yang merupakan tangan kanan pemimpin tertinggi mereka, Ayatollah Ali Khamenei.

Krisis sekarang mengancam masing-masing negara untuk lepas kendali dengan ancaman balas dendam. Ketegangan ini memprovokasi ketakutan destabilisasi lebih lanjut di Timur Tengah dan bahkan Perang Dunia Ketiga.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya