6-1-1929: Bunda Teresa Tiba di Kolkata Demi Menolong Umat

Bunda Teresa adalah pejuang bagi mereka yang dibuang oleh masyarakat.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 06 Jan 2020, 06:00 WIB
Bunda Teresa dikelilingi anak-anak (ABC News)

Liputan6.com, Kalkuta - Bunda Teresa memiliki reputasi yang bersinar berkat pengabdiannya dalam misi kemanusiaan. Atas jasanya, Vatikan memberikannya gelar Santa Teresa dari Kolkata.

Perjalanan Bunda Teresa membantu umat dimulai di Kolkata ketika ia tiba di kota itu pada 6 Januari 1929. Saat itu ia masih dikenal dengan nama lahirnya, yakni Anjeze (Agnes).

Lahir di wilayah Kekaisaran Utsmani pada 26 Agustus 1910, Anjeze sudah ingin menjadi biarawati sejak remaja. Dia terinspirasi dari kisah-kisah penganut Katolik yang pergi ke wilayah Timur Jauh demi melaksanakan tugas agama.

Melansir This Day in World History, Usia Ajneze masih berusia 18 tahun ketika tiba di Kolkata bersama biarawati dari Biara Loreto. Di sana ia belajar bahasa Bengal dan aktif mengikuti program pendidikan oleh biara Lorenzo. Dua tahun kemudian ia memakai nama Teresa.

Selama bertahun-tahun Teresa fokus mengajar, sampai hatinya tergugah melihat nasih rakyat Kalkuta yang sengsara. Situs resmi Vatican menyebut saat itu tuberkolosis sedang marak di Kalkuta.

Bunda Teresa pertama kali mengenakan kain sari berwarna biru-putih pada 17 Agustus 1948 ketika ia mulai aktif mengunjungi daerah kumuh di Kalkuta untuk bertemu dengan orang-orang miskin.

Gerakan kemanusiaan Teresa awalnya dimulai kecil-kecilan sebelum akhirnya berkembang luas. 

Pada 1950, Bunda Teresa mendirikan ordo Misionaris Cinta Kasih di Kalkuta untuk menolong orang miskin, yatim-piatu, penderita kusta, dan ia senantiasa membela orang-orang yang dianggap beban oleh masyarakat.

Dedikasi Bunda Teresa pada orang-orang miskin membuatnya mendapat sebutan Santa dari Selokan (Saint in the Gutters).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menerima Nobel Perdamaian

Bunda Teresa dan Paus Yohanes Paulus II (AFP)

Bunda Teresa menerima Nobel Perdamaian pada 1979 karena membantu masyarakat miskin di Kalkuta. Ia mempersembahkan Nobel itu kepada kaum papa.

"Saya bersyukur menerimanya atas nama mereka yang kelaparan, telanjang, tak punya rumah, yang pincang, yang buta, penderita kusta, mereka yang tidak diinginkan, tak dicintai, tak diurus di masyarakat, orang-orang yang menjadi beban bagi masyarakat dan ditelantarkan semua orang," ucapnya.

Bunda Teresa pun semakin terkenal di dunia. Pada awal tahun 1990-an, ia pernah mengirim surat ke Presiden George Bush dan Saddam Husein agar tidak berperang.

Bunda Teresa mendapat gelar Santa atas keputusan Paus Fransiskus. Ia mengapresiasi jasa Bunda Teresa yang menolong berbagai orang dari banyak kalangan.

"Bunda Teresa suka berkata 'Mungkin saya tidak mengerti bahasa mereka, tetapi saya bisa tersenyum.' Mari kita meneruskan senyumannya di hati kita dan berikan kepada mereka yang kita temui dalam perjalanan kita, terutama mereka yang sedang menderita," ujar Paus Fransiskus ketika menobatkan gelar Santa kepada Bunda Teresa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya