Liputan6.com, Jakarta - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana optimistis akan mendapatkan rekomendasi sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Kalau tidak berangkat dari optimisme ya tidak usah mencalonkan," kata Whisnu usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (6/1/2020).
Advertisement
Menurut dia, DPP PDIP sebelum menetapkan bakal cawali Surabaya akan memastikan bahwa seluruh bakal cawali yang sudah mendaftar di PDIP sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat Surabaya.
Selama ini, lanjut dia, pihaknya terus bergerak melakukan sosialisasi ke masyarakat. Hal ini, menurut Whisnu, merupakan bagian dari tugas partai yang harus dilakukannya.
"Kita harus turun dulu," kata mantan Ketua DPC PDIP Surabaya ini seperti dikutip dari Antara.
Selain sosialisasi, lanjut dia, nantinya DPP PDIP juga akan melihat dari hasil survei yang dilakukan pada akhir Desember 2019. Untuk keputusan rekomendasi bakal Cawali Surabaya, Whisnu mengatakan sepenuhnya merupakan kewenangan dari DPP PDIP.
Saat ditanya mengenai peluang mendapatkan rekomendasi, Whisnu Sakti mempersilahkan awak media bertanya langsung kepada warga Surabaya.
"Kalau bicara peluang bisa tanya ke warga Surabaya, kira-kira warga Surabaya menghendaki siapa, bukan saya yang menentukan," katanya.
Saksikan video di bawah ini:
Sosialisasikan Kader PDIP
Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono sebelumnya meminta pengurus dan kader PDIP ikut mensosialisasikan tiga bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang merupakan kader PDIP.
Adi menyebutkan dari 19 bakal calon yang mendaftar di PDIP, hanya tiga calon yang aktif turun ke masyarakat. Mereka adalah dua bakal cawali yakni Whisnu Sakti Buana dan Dyah Katarina, dan bakal cawawali Armuji.
"Menindaklanjuti instruksi DPD Jawa Timur, jaringan organisasi dan kader PDI Perjuangan Kota Surabaya, saya minta untuk aktif menyosialisasikan bacawali dan bacawawali yang berasal dari kader aktif PDIP ke masyarakat. Ketiga kader itu adalah Mas Whisnu Sakti, Bu Dyah Katarina dan Cak Armuji," kata Adi Sutarwijono yang kerap dipanggil Awi.
Menurut dia, sosialisasi tersebut bisa melalui jaringan media massa, media sosial, penyebaran stiker, brosur, baner, dan juga dalam perkumpulan warga.
Ia menegaskan, jajaran PDIP Kota Surabaya akan tunduk dan patuh jika kelak turun rekomendasi DPP PDI Perjuangan tentang bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Surabaya.
"Serta, akan menjalankan rekomendasi itu dengan penuh rasa tanggung jawab, yakni memenangkan Pilkada Surabaya 2020," kata Awi.
Advertisement