Pneumonia Misterius Dilaporkan di Tiongkok, Ini Imbauan Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus pneumonia berat di Wuhan, Tiongkok.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Jan 2020, 11:11 WIB
Penyakit Pneumonia (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit misterius berupa pneumonia berat yang dilaporkan di Wuhan, Tiongkok beberapa waktu lalu sempat membuat kekhawatiran penularan penyakit tersebut di beberapa negara sekitar.

Dilaporkan Channel News Asia sebelumnya, hingga 5 Januari kemarin, warga Wuhan yang menjadi pasien pneumonia yang belum dikenali tersebut dilaporkan meningkat hingga 59 orang setelah sebelumnya ada 44.

Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia angkat bicara. Kemenkes meminta dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, hingga Kantor Kesehatan Pelabuhan melakukan antisipasi.

Dikutip dari laman resminya, Sehat Negeriku pada Selasa (7/1/2020), jajaran kesehatan diminta melakukan deteksi, pencegahan, dan respon jika ditemukan pasien dengan gejala pneumonia berat seperti di Wuhan, Tiongkok.

"Jika ditemukan pasien seperti di Wuhan, akan dilakukan perawatan, pengobatan, isolasi, serta melakukan investigasi dan penanggulangan untuk mencegah penyebaran penyakit meluas dan berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa atau Wabah," tulis Kemenkes.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Pesan untuk Warga yang Bepergian ke Tiongkok

Fungsi Paru-paru (Sumber: iStockphoto)

Kemenkes juga menyatakan telah meminta jajarannya untuk melakukan deteksi, pencegahan, dan respons terhadap kemungkinan masuknya pasien pneumonia berat dari luar negeri, termasuk dengan pendeteksi suhu.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono meminta agar masyarakat untuk tidak panik.

Warga juga diminta untuk mencermati berbagai gejala pneumonia seperti demam, batuk, dan susah bernapas. Jika mengalaminya, segeralah pergi ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas pelayanan kesehatan.

"Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke Tiongkok, termasuk ke Hong Kong, Wuhan, atau Beijing, agar memperhatikan perkembangan penyakit ini di Tiongkok, atau berkonsultasi dengan dinas kesehatan atau Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat," kata Anung.

Selain itu, selama di Tiongkok, masyarakat diminta menghindari kunjungan ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup.

"Jika setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sukar bernapas agar segera berobat."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya