Reynhard Sinaga, Pemerkosa dengan Korban Terbanyak dalam Sejarah Inggris

Polisi percaya jumlah korban pemerkosaan Reynhard Sinaga mendekati 195 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2020, 11:00 WIB
Ilustrasi pelaku pemerkosaan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Manchester - Kasus luar biasa telah menyebabkan Reynhard Sinaga dipenjara hingga 30 tahun lamanya. Ia dinyatakan bersalah atas kasus kekerasan seksual dalam empat persidangan terpisah di Manchester, London.

"Minumlah racun rahasiaku, aku akan membuatmu jatuh cinta," begitu petikan pesan yang kerap dikirimkan Reynhard Sinaga kepada para korbannya seperti dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

Reynhard Sinaga mengirim pesan mengerikan kepada teman-temannya hanya beberapa jam setelah membius dan memperkosa seorang pria. Pesan yang ia kirimkan banyak berisi kata-kata rayuan dan godaan kepada para pria yang menjadi incarannya.

Tampaknya dia tidak menyadari kejahatan mengerikan yang diperbuatnya. Demikian dikutip dari Manchester Evening News, Selasa (7/1/2020). Ia sepertinya juga tak segan mengirim pesan melalui grup WhatsApp yang menyiratkan dirinya meyakinkan pria untuk bergabung bersamanya diranjang, termasuk membagikan foto-foto korban yang telah diambilnya.

Reynhard Sinaga biasa memulai obrolan di luar beberapa tempat tersibuk di Manchester dengan pria-pria muda yang tak bersama teman.

Melalui obrolan itu, dia mulai memikat mereka untuk ikut ke apartemen miliknya dan membius mereka untuk memperkosa serta tindakan seksual. Tak hanya itu, Reynhard Sinaga juga merekam adegan pertemuan melalui ponselnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Reynhard Sinaga Bangga Atas Perbuatannya?

Ilustrasi klub malam. (iStockphoto)

Polisi percaya jumlah korban sebenarnya mendekati 195 orang, yang membuat Sinaga dijuluki pemerkosa dengan korban paling banyak dalam sejarah peradilan Inggris.

Masing-masing dari 48 korban tidak menyadari fakta bahwa mereka telah diperkosa atau mengalami pelecehan seksual sampai akhirnya polisi yang memberi tahu langsung kepada mereka bertahun-tahun kemudian.

Manchester Evening News melaporkan, berdasarkan hasil rincian pesan yang dikirimkan Reynhard Sinaga, dapat terlihat bahwa pesan tersebut memberikan gambaran pola pikir predator seksual yang mengerikan.

Iain Simkin, Crown Prosecution Service (CPS), jaksa dalam keempat persidangan, mengatakan bahwa Sinaga mengakui pelanggaran apa yang dia lakukan.

Hal yang lebih menakjubkan lagi adalah kenyataan bahwa dia membanggakan tentang pelanggaran yang diperbuatnya. Namun, itu bukan kali pertama Reynhard Sinaga membangga-banggakan perbuatan kejam yang telah dilakukannya.


Pendapat Reynhard Sinaga Omong Kosong

Ilustrasi jaksa. (iStockphoto)

Pola pengiriman pesan terus berlanjut, dan kemudian pada bulan itu Reynhard Sinaga kembali berbicara kepada teman-teman tentang salah satu pria yang telah diperkosa, bercerita bagaimana ia “bersenang-senang” bersama lelaki berusia 19 tahun yang sebenarnya telah dia bius dan perkosa.

Walaupun sudah jelas dia melakukan banyak kesalahan, Sinaga tetap terus membantah melakukan kesalahan dan menjalankan empat persidangan di Pengadilan Manchester.

Dia menyatakan bahwa masing-masing korbannya melakukan hubungan seks konsensual dengannya, setuju untuk direkam dan bersedia untuk berpartisipasi dalam "permainan" seks yang menjadi bagian dari fantasinya.

Keempat hakim sepakat bahwa pendapat yang diberikan Sinaga dianggap sebagai omong kosong.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya