Guardiola Bantah Manchester City Sengaja Pakai Taktik Kasari Lawan

Taktik pelanggaran Manchester City telah dikeluhkan beberapa manajer. Seperti Jose Mourinho, Manuel Pellegrini, hingga Ole Gunnar Solskjaer.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 07 Jan 2020, 19:45 WIB
Ekspresi pelatih Manchester City Pep Guardiola saat para pemainnya menghadapi Manchester United pada pertandingan Liga Inggris di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Sabtu(7/12/2019). Manchester City kalah 1-2. (AP Photo/Rui Vieira)

Liputan6.com, Manchester - Pep Guardiola membantah memberikan instruksi agar pemain Manchester City mengkasari lawan saat mendapat serangan balik. Ia menyebut pelanggaran yang dilakukan para pemainnya tidak dirancang secara khusus.

Taktik pelanggaran Manchester City telah dikeluhkan beberapa manajer. Seperti Jose Mourinho, Manuel Pellegrini, hingga Ole Gunnar Solskjaer.

Namun Guardiola membantah dirinya sengaja menyuruh pemainnya berlaku kasar. Meskipun eks asisten manajer Manchester City, Mikel Arteta pernah tertangkap kamera menginstruksikan taktik nakal tersebut. Ia meminta gelandang Manchester City mengkasari lawan saat gagal melakukan serangan.

"Sepanjang karier saya tak pernah berbicara khusus dengan pemain merancang taktik pelanggaran. Baik selama saya di Manchester City maupun Barcelona," ujar Guardiola seperti dilansir Manchester Evening News.

"Sebenarnya sangat sederhana, saat Anda kehilangan bola maka Anda harus membuat transisi dan saat terlambat maka kadang terjadi pelanggaran. Jika orang menilai itu sebagai taktik kami silakan saja, itu masalah mereka," kata manajer Manchester City itu menambahkan.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Dominan

Pelatih Manchester City Pep Guardiola (kanan) menutup wajahnya saat berbincang dengan asistennya Mikel Arteta pada pertandingan Burnley kontra Manchester City di Turf Moor, Burnley, Inggris, 28 April 2019. Arsenal dikabarkan akan segera meresmikan Arteta sebagai pelatih baru. (Oli SCARFF/AFP)

Ia juga menegaskan Manchester City selalu dominan di lapangan. Sehingga para pemainnya justru menjadi sasaran pelanggaran tim lawan.

"Anda tak bisa melakukan pelanggaran jika menguasai bola hingga 62 persen. Normalnya pelanggaran dilakukan oleh tim yang tidak menguasai bola," ujar Guardiola.

"Saya tidak melatih tekel dan tidak melatih taktik untuk melanggar lawan. Memikirkan masalah itu cuma membuang waktu," kata Guardiola menambahkan.


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya