Ragam Tugas Pemadam Kebakaran, dari Penanganan Sarang Tawon hingga Lepas Cincin

Petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung tak hanya terjun menangani kebakaran.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 09 Jan 2020, 08:00 WIB
Petugas Damkar Kota Bandung tengah mengevakuasi sarang tawon beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung tak hanya terjun menangani kebakaran, mereka rupanya multitugas. Sepanjang 2019, petugas Diskar PB juga menangani laporan sarang tawon hingga cincin yang sulit dilepas.

Kepala Bidang Operasi Pemadam dan Penyelamat Diskar PB Kota Bandung Kurnia Saputra mengatakan, petugas diskar menjadi sosok terdepan dalam penanganan bencana mulai dari kebakaran, pohon tumbang, banjir, hingga menyelamatkan hewan. Hampir setiap hari, pihaknya menerima permohonan bantuan melalui call center 113 untuk segala jenis urusan.

"Intinya bidang Diskar PB adalah menangani kebakaran. Tapi di luar kebakaran, kita memiliki seksi penyelamatan dan evakuasi," kata Kurnia, Selasa (7/1/2020).

Menurut Kurnia, penanganan sarang tawon menempati urutan teratas dari jumlah penyelamatan dan evakuasi kategori animal rescue.

"Penanganan sarang tawon sebanyak 193 kejadian. Kita prioritaskan sarang yang membahayakan masyarakat seperti di sekolah, pasar hingga rumah pribadi," ujarnya.

Hampir seluruh penanganan sarang tawon, kata Kurnia, berada di bagian yang sulit dijangkau manusia. Adapun jenis tawon yaitu tawon vespa atau Vespa affinis.

"Dari semua kasus yang ditangani, ada sarang tawon berdiameter mencapai satu meter," ujarnya.

Untuk menangani sarang tawon, Kurnia menjelaskan, petugas selalu dilengkapi alat pelindung diri dan alat yang sudah terstandarisasi. Namun beberapa kasus penanganan, ada petugas yang terkena sengatan.

"Ada petugas kita yang tersengat ketika menangani sarang di sekolah. Bahkan petugas kita sampai pingsan setelah tersengat. Karena begitu mau dieksekusi bolong dalam sarangnya ada banyak sehingga tawonnya mudah berkeliaran," ujarnya.

Di tempat kedua, penanganan terhadap hewan terjadi pada kucing yakni sebanyak 50 kali. Sedangkan penanganan ular sebanyak 48 kali. Keseluruhan penyelamatan dan evakuasi hewan sepanjang 2019 berjumlah 378 kali.


Bantu Melepaskan Cincin

Selain bertugas memadamkan api, petugas Diskar PB Kota Bandung juga sering memberikan pertolongan terhadap hewan dan manusia. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Dalam kategori human rescue, Kurnia menjelaskan, pihaknya menangani 14 kali kejadian cincin yang sulit terlepas dari jari. Penanganan kasus cincin ini menjadi yang terbanyak sepanjang 2019.

"Laporan soal cincin sulit dilepas ini memang semakin bertambah laporannya. Mungkin karena sejak dua tahun lalu, ada orang datang ke sini setelah disuruh pihak rumah sakit untuk melepas cincin yang sulit dilepas. Setelah itu jadi banyak yang ke sini," ujarnya.

Warga Bandung yang melapor kesulitan melepas cincin cukup beragam, ada wanita dan pria dengan jenjang usia mulai dari 10-60 tahun.

"Kemarin bahkan ada seorang bapak yang sudah tua yang kita datangi rumahnya mengingat kondisinya tidak memungkinkan. Tapi kebanyakan untuk kasus ini ditangani di mako diskar," ucapnya.

Selain menangani sulit lepas cincin, Diskar PB juga telah 13 kali menangani orang masuk ke dalam sumur dan 1 kali anak yang terkunci di dalam bangunan. Adapun 11 kali kejadian yang terdapat dalam kategori lain-lain mulai dari penanganan kabel melintang, kanopi roboh, gerbang terkunci, hingga drone tersangkut.

Berdasarkan catatan Diskar PB, jumlah kejadian kebakaran pada 2019 sebanyak 203 kali dengan rincian 69 kali kebakaran semak belukar dan 9 kejadian di wilayah Kabupaten Bandung.

Dengan banyaknya laporan masalah warga ke Diskar PB yang semakin beragam ini, Kurnia menyatakan pihaknya tetap fokus pada peningkatan kapasitas dan teknis sumber daya manusia.

"Untuk sumber daya manusia, kita memiliki 310 personel. Selain mako, kita juga menyiagakan petugas di empat posko yang tersebar di Kota Bandung lengkap dengan kendaraannya," ujarnya.

Simak video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya