BPPT: 25 Ton Garam Sudah Ditebar untuk Kurangi Hujan di Jabodetabek

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, pihaknya sudah menggunakan sekitar 25 ton garam untuk menjalankan operasi tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2020, 15:01 WIB
Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI AU melakukan persiapan modifikasi cuaca (hujan buatan) untuk penanggulangan bencana asap di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (01/11/2015). (Liputan6.com/Andrian Martinus)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan bakal terus menjalankan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Operasi yang bertujuan untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek sudah dilakukan sejak 3 Januari 2020 lalu.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, pihaknya sudah menggunakan sekitar 25 ton garam untuk menjalankan operasi tersebut. Jumlah ini, dia akui, jauh lebih banyak dari stok awal yang ada.

"Kita sudah menyetok awalnya 22 ton. Ternyata yang sudah kita gunakan sekarang ini sampai 25 ton lebih," kata Riza, saat ditemui, usai rapat di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Menurut dia, dalam pelaksanaan operasi modifikasi cuaca, BPPT telah melakukan 16 sorti penerbangan. Delapan penerbangan dengan menggunakan CN-295 dan delapan penerbangan dengan menggunakan Cassa 212.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hampir 2,5 Ton Garam per Penerbangan

Pemandangan Kota di salah satu sudut Jakarta diselimuti awan hitam dikarenakan mendung, Rabu (11/12/2019). BMKG memperkirakan puncak musim hujan akan berlangsung mulai Februari 2020 di wilayah DKI Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dia merinci, Delapan sorti penerbangan menggunakan CN-295 itu mengangkut 2,4 ton garam per penerbangan. Sementara delapan penerbangan dengan Cassa 212 mengangkut sekitar 800 kilogram per penerbangan.

"Insyaallah kita cukupkan (stok). Kerja sama BNPB, TNI, Polri, dan lain-lain serta Pemerintah Daerah yang memang sangat kita butuhkan kolaborasinya," jelas dia.

Dia pun memastikan pihaknya akan kembali menambah stok garam guna melancarkan operasi tersebut. "Kita akan stok baru lagi. Itu ada di posko Lanud Halim saat ini," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya