Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra, Syarif menegaskan, tak ada pihak yang menghambat proses pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta.
Menurutnya, DPRD periode lalu sudah menepati janji menyerahkan kursi wagub ke PKS, hanya saja prosesnya tidak berjalan.
"Kalau dibilang menghambat saya enggak bisa komentar, yang menghambat siapa? DPRD? ya banyak dong berarti yang hambat bukan Gerindra aja," kata Syarif saat dihubungi merdeka.com, Selasa (7/1/2020).
Syarief pun optimis pembahasan wagub DKI Jakarta akan tuntas pada periode kali ini. Apalagi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah memilih 1 calon wagub, yakni Agung Yulianto.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau ada perubahan calon ya optimis tidak stuck lagi, dengan harapan baru satu PKS, satu Gerindra," ucap Syarif.
Syarif berharap, wagub DKI pengganti Sandiaga Uno sudah ada pada Februari 2020 mendatang. Dia mengikuti jadwal pimpinan DPRD DKI untuk menggelar paripurna.
"Saya sih mengikuti pendapat Pak Ketua DPRD saja Pak Pras (Prasetyo), harapan Pak Pras kan awalnya akhir Januari atau awal Januari sudah bisa digelar paripurna, cuma karena ada kondisi banjir seperti ini, DKI fokus dulu penanganan pascabanjir, sehingga ada kemungkinan bergeser ke Februari," tutupnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
PKS Gerak Cepat
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman meminta, agar pemilihan Wagub DKI Jakarta secepatnya diselesaikan. Dia meminta, Gerindra menciptakan suasana tenang agar proses politik ini mudah diselesaikan.
Sohibul mengungkit sikap Gerindra yang tiba-tiba mendorong satu nama, yaitu Ahmad Riza Patria dari empat calon yang disodorkan partai berlambang garuda itu. Padahal, PKS belum memiliki keputusan terkait empat nama yang disodorkan Gerindra.
"Jadi kita ciptakan suasana tenang. Kita minta Gerindra tolong ciptakan suasana tenang," ujar Sohibul di kantor DPP, Jakarta, Senin 6 Januari 2020.
Empat nama yang diajukan Gerindra adalah, Ahmad Riza Patria, Ferry Juliantono, Arnes Lukman, dan Saefullah. Dia berharap Gerindra memberikan kesempatan PKS untuk melihat calon tersebut.
"Kan mereka kita sudah terima 4 calon, diberi eksempatan untuk melihat itu, dalam suasana tenang, saya kira akan cepat," kata Sohibul.
Dia meminta Gerindra tidak seolah menzalimi nama yang sudah disodorkan dengan mendorong hanya satu nama saja.
"Tapi jangan lagi, udah 4 masuk, seperti ada upaya menjorokkan 1 nama, itu sama saja menzalimi 3 calon lain di antara mereka. Jadi saya kira ini komentar terakhir, ciptakan suasana tenang. Segera kita putuskan," tegasnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement