Jakarta - Fakhri Husaini kecewa dengan PSSI. Jabatan manajer pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia menjadi masalahnya.
Dengan peran tersebut, Shin Tae-yong dapat wewenang penuh di semua level timnas, tak terkecuali U-20, timnas level usia yang sempat ditangani Fakhri ketika masih bernama Timnas Indonesia U-19.
Advertisement
Nantinya, Shin Tae-yong akan membawa staf kepelatihan untuk menjadi pelatih kepala di setiap level timnas, termasuk U-20. Artinya, pelatih lokal hanya dijadikan sebagai kaki kanan alias pembantu pelatih kepala.
Maka, peluang Fakhri Husaini untuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia U-20 untuk Piala Dunia U-20 2021 nyaris gugur. Arsitek asal Lhokseumawe, Aceh ini mengatakan kedatangan pelatih asing tidak menjamin hadirnya prestasi.
Fakhri Husaini meminta PSSI untuk adil. Untuk saat ini, nasib pelatih lokal yang masih aman di timnas hanya Bima Sakti Tukiman. Pria asal Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut berani beradu program kepelatihan dengan Shin Tae-yong.
"Kalau mau fair, saya berani saja kalau PSSI ingin adakan adu presentasi bersama coach Shin Tae-yong, dan juga tentu pelatih lokal lain. Bukan saya tidak menghormati dia," kata Fakhri Husaini ketika dihubungi wartawan.
"Anggap saja saya pelatih baru yang sedang ingin menangani timnas. Biar semua jelas dan tahu program serta data-data yang dimiliki. Saya akan siapkan semuanya. Kalau memang ingin adil ya," tegas Fakhri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Sudah Dihubungi PSSI
Kontrak Fakhri Husaini bersama PSSI untuk menangani Timnas Indonesia U-19 telah tuntas di pengujung tahun lalu. Sebelum tugasnya paripurna, pelatih berusia 54 tahun tersebut berhasil mengantar timnya lolos ke Piala AFC U-19 2020.
Fakhri Husaini mengatakan telah dihubungi oleh Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto, dan Ratu Tisha Destria selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI terkait masa depannya. Hanya saja, komunikasi yang terjalin masih belum menemui titik terang.
"Pak Iwan dan Bu Tisha memang sempat menghubungi. Tapi, sampai saat ini, belum ada penjelasan lagi. Terus, saya temui ada yang mengatakan saya sibuk bekerja, karena baru naik jabatan," jelas Fakhri.
"Bagi saya, itu bukan masalah karena selama ini saya diizinkan kantor. Saya merasa, tanpa ada komunikasi yang jelas. Buat saya, sepertinya PSSI sangat meremehkan," tuturnya.
Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Benediktus Gerendo Pradigdo, Published 07/01/2020)
Advertisement