Liputan6.com, Jakarta - Perum Perhutani bersama BUMN lain memberikan bantuan untuk musibah bencana alam di empat wilayah kecamatan korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Nanggung, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Jasinga.
Sebagai bentuk kepedulian dan peran serta BUMN hadir untuk negeri, Perhutani bersama Askrindo dan Bank Mandiri serta Kimia Farma membangun Posko BUMN bersama untuk menyalurkan sembako, obat-obatan dan keperluan lainnya yg sangat dibutuhkan oleh masyarakat korban bencana dibantu oleh ormas YALISA.
Advertisement
Sekretaris Perusahaan Perhutani Asep Rusnandar menyampaikan bahwa pemberian bantuan berupa makanan dan kebutuhan lainnya tersebut diharapkan dapat meringankan beban dan membantu para korban bencana banjir dan longsor di empat kecamatan yang terkena musibah tersebut.
“Pemberian bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan rasa empati Perhutani sebagai BUMN Kehutanan kepada masyarakat yang terdampak musibah bencana alam. Dan semoga bantuan ini dapat meringankan beban bagi para korban banjir dan tanah longsor,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Di samping Posko Bersama, Perhutani membangun satu posko tambahan di desa Nanggung kecamatan Nanggung dengan koordinasi aktif BPBD Kab Bogor di beberapa kecamatan terdampak.
Penyerahan bantuan sembako kepada korban bencana banjir dan longsor dari Perhutani dilakukan oleh Administratur/KKPH Bogor Ahmad Rusliadi bersama jajarannya kepada perwakilan masing-masing di tiga kecamatan yaitu Nanggung, Cigudeg dan Sukajaya.
Untuk penyerahan bantuan sembako di kecamatan Jasinga diserahkan melalui Posko bersama atas koordinasi Askrindo. Adapun bantuan yg telah disalurkan dari Perhutani berupa mie instan 154 dus, beras 1,19 ton, air mineral 600 ml sebanyak 122 dus dan telur 424 Kg.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kementerian PUPR Percepat Buka Akses Terisolasi di Sukajaya Bogor
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan menambah kendaraan alat berat agar jalan utama menuju desa-desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, yang terisolasi akibat longsor bisa diakses dalam waktu satu pekan ke depan.
"Ini ada beberapa desa yang terisolasi. Untuk itu saya buat dua tim. Kalau Bapak Presiden Jokowi kasih waktu seminggu, itu Insyaallah bisa tembus," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2020).
Sedikitnya, kata Menteri Basuki, 11 kendaraan alat berat akan diterjunkan untuk menembus jalan-jalan utama yang tertutup longsor. Adapun Kementerian PUPR sejak Sabtu (4/1/2020) telah mengirimkan alat berat ke lokasi longsor di Kecamatan Sukajaya, yakni enam excavator, satu loader, dan satu buildozer.
"Metodenya, setelah satu jalur menuju Sukajaya tembus. Selanjutnya alat berat ini langsung berangkat ke desa berikutnya, kemudian kendaraan di belakang masuk untuk membersihkan," jelas Menteri Basuki.
Sedangkan, katanya, jalan utama menuju Desa Pasir Madang ditargetkan bisa selesai dan dapat diakses pada hari ini. "Untuk Desa Pasir Madang, Sukajaya, mudah-mudahan Senin sore bisa tembus," sambungnya.
Desa Pasir Madang merupakan 1 dari 6 Desa yang hingga kini masih terisolir akibat longsor. Pada Rabu 1 Januari 2020 pukul 06.00 WIB, terjadi hujan deras yang membuat Sungai Cidurian di Kabupaten Bogor meluap dan mengakibatkan beberapa wilayah sekitarnya mengalami banjir dan longsor.
Selain Desa Pasir Madang, masih banyak titik longsor yang menutup jalan-jalan utama menuju desa-desa lainnya yang juga mengalami bencana longsor. Antara lain Desa Kiarasari, Kiara Pandak, Urug, Cisarua, dan Desa Cileuksa.
Untuk akses jalan yang tertutup akibat banjir dan longsor, sebagian titik sudah terbuka, yakni pada Jalan Raya Cigudeg–Kecamatan Sukajaya sepanjang 7 km, Posko Utama–Sub Pos Harkat Jaya sepanjang 2 km, dan ruas Jalan Kiarasari–Jalan Pasir Madang sudah berhasil dibuka 4 titik dari 13 titik longsoran.
Advertisement