10 Tips dari Kaspersky untuk Jaga Privasi saat Internetan

Pelanggaran data besar-besaran, iklan yang melacak, banyaknya orang yang menjelajahi foto-foto yang dibagikan di medsos. Bagaimana tips menjaga privasi?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Jan 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi orang sedang mengetik di laptop

Liputan6.com, Jakarta - Privasi saat internet-an perlu dijaga baik-baik. Pasalnya, sebagai pengguna internet, tidak hanya sekali kita membagikan berbagai data pribadi di media sosial.

Pelanggaran data besar-besaran, iklan yang melacak, banyaknya orang yang menjelajahi foto-foto yang dibagikan di medsos merupakan sejumlah risiko yang bisa ditemui saat berada di dunia maya.

Kaspersky pun memberikan sejumlah tips untuk menjaga privasi di internet. Apa saja?

1. Periksa Pengaturan Privasi Medsos

Pengguna internet di Indonesia aktif menggunakan media sosial. Banyak data pribadi yang kita unggah di sebuah jejaring sosial mungkin dapat dilihat oleh siapa saja di internet secara default. Makanya, pengguna disarankan selalu memeriksa pengaturan privasi mereka.

Misalnya, pengguna mengatur informasi tertentu yang bisa dilihat oleh teman. Salah satunya tidak memperlihatkan nomor telepon.

Pengguna bisa mengatur ini di Facebook, Twitter, LinkedIn, Instagram, Snapchat, dan lain-lain.

2. Jangan Pakai Penyimpanan Umum untuk Informasi Pribadi

Pengguna internet disarankan untuk tidak menggunakanlayanan penyimpanan umum untuk menyimpan informasi pribadi Anda.

Misalnya, Google Documents bukanlah tempat yang ideal untuk menyimpan daftar kata sandi, dan Dropbox bukantempat terbaik untuk pemindaian paspor Anda kecuali disimpan dalam arsip terenkripsi.


Jangan Bagikan Nomor Ponsel

Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay

3. Hindari Pelacakan

Saat mengunjungi situs web, browser akan mengungkapkan banyak hal hingga riwayat selancar. Pengiklan biasanya menggunakan informasi untuk melacak dan menargetkan pengguna dengan iklan.

Parahnya, mode penyamaran atau incognito tidak bisa mencegah pelacakan seperti itu.

Pengguna bisa menghindari pelacakan dengan tools tertentu, misalnya dari Kaspersky Internet Security.

4. Jangan Bagikan Nomor Ponsel dan Alamat Email

Pastikan untuk tidak membagikan nomor ponsel dan alamat email di akun online apapun atau toko online.

Jangan membagikannya kepada orang asing di medsos. Pastikan juga untuk membuat alamat email terpisah dan jika mungkin, nomor telepon terpisah untuk toko online.


Enkripsi

Ilustrasi cara kunci WhatsApp (Sumber:Pixabay)

5. Pakai Aplikasi Pesan dengan Enkripsi End-to-End

Pilih aplikasi pesan yang dibekali fitur enkripsi end-to-end secara default. Misalnya, WhatsApp.

Sementara menurut Kaspersky, Facebook Messenger, Telegram, Google Allo, tidak menggunakan enkripsi end-to-end. Untuk mengaktifkannya, mulailah obrolan rahasia secara manual.

6. Pakai Kata Sandi

Jangan pernah menggunakan kata sandi yang lemah untuk melindungi informasi pribadi. Kaspersky menyebut, hal ini sama saja dengan meneriakkan informasi itu kepada orang yang berlalu lalang.

Tipsnya, pakai kata sandi yang cukup panjang, misalnya 12 karakter. Gunakan password manager untuk kata sandi yang lebih aman.

Pastikan untuk memakai kata sandi yang berbeda untuk setiap layanan.


Tinjau Izin Aplikasi

Ilustrasi Aplikasi iPhone. Kredit: Neil Soni via Unsplash

7. Tinjau Izin Aplikasi Seluler

Pengguna smartphone perlu tahu, aplikasi di smartphone selalu meminta izin untuk mengakses berbagai fitur. Misalnya mengakses kontak atau file dalam penyimpanan perangkat, memakai kamera, geolokasi, dan lain-lain.

Beberapa aplikasi memang benar-benar bisa tidak bisa bekerja tanpa izin ini, tetapi beberapa pengembang aplikasi justru membuat profil bagi pengiklan atau memanfaatkan data pribadi.

Untuk itu, pengguna perlu mengontrol izin mana yang diberikan kepada aplikasi apa saja.

8. Terapkan Password di Smartphone dan Komputer

Smartphone maupun komputer memiliki banyak data pribadi dan informasi keuangan yang perlu dirahasikan. Untuk itu, pastikan untuk memakai kata sandi.

Kata sandi tak harus yang rumit, tetapi pastikan agar tak bisa diakses orang asing.

Untuk smartphone, pengguna bisa menerapkan PIN enam digit atau kata sandi ketimbang PIN enam digit dan pola kunci layar.

Perangkat yang mendukung otentikasi biometrik bisa mengaktifkan keamanan seperti sidik jari atau pemindai wajah.

 


Hati-Hati di WiFi Publik

Ilustrasi wifi (Sumber: Pexels)

9. Nonaktifkan Lockscreen Notification

Kamu sudah menggunakan sandi yang aman, jadi pastikan untuk tidak membiarkan lockscreen notification aktif.

Kalau lockscreen notification aktif, orang lain bisa mengintip obrolan lewat pop-up notifikasi yang muncul tiap ada bunyi notifikasi.

10. Jaga Privasi saat Pakai WiFi

Jaringan WiFi publik biasanya tidak mengenkripsi lalu lintas internet. Artinya, siapa pun di jaringan yang sama bisa mengintip lalu lintas internet Anda.

Untuk itu, hindari untuk mengirim data sensitif apapun, baik itu login, kata sandi, data kartu kredit, dan lain-lain.

Pastikan, saat memakai WiFi publik pengguna memakai VPN yang aman untuk mengenkripsi data dari pengintaian.

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya