Berebut Air, Petani di Subang Kalap dan Bacok Teman

Warim (55) seorang petani warga Dusun Lampang RT 05/02, Kelurahan Parung, Kecamatan Cibogo, Subang, mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam teman seprofesi.

oleh Abramena diperbarui 09 Jan 2020, 02:00 WIB
Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Liputan6.com, Subang - Warim (55) seorang petani warga Dusun Lampang, Kelurahan Parung, Kecamatan Cibogo, Subang, mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam tetangganya sendiri, HR (54). Peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/1/2020), sekitar pukul 08.00 pagi.

Salah seorang saksi mata, Rudi Koswara (40) mengatakan, sebelum terjadi peristiwa pembacokan, Warim dan HR (54) yang juga berprofesi sebagai petani terlibat cekcok lantaran rebutan air untuk pengairan area pesawahan. Cekcok yang makin memanas membuat pelaku HR menyerang korban dengan senjata tajam.

"Keduanya petani desa setempat yang menggarap areal sawah di Blok Hiem," ungkap Rudi.

Akibat sabetan senjata tajam tersebut, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuh, antara lain di bagian lengan dan telapak tangan sepanjang 15 centimeter. Pada bagian tangan kiri terdapat sebanyak 6 titik, pada sikut lebar luka 17 cm dan nyaris putus, pergelangan tangan nyaris putus, kepala belakang alami 3 luka bacok tembus ke tengkorak sampai patah dan 3 luka bacok pada bagian punggung.

"Korban langsung dievakuasi ke RSUD Ciereng Subang, karena luka parah," katanya. 

Usai melakukan serangan membabi buta, kata Rudi, pelaku sempat kabur dari kejaran warga, namun berhasil diamankan oleh pihak kepolisian setempat.

Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani mengatakan, atas kejadian tersebut, pelaku sudah diamankan ke Mapolsek Kota Subang. Personel kepolisian pun diturunkan ke lokasi untuk mencegah adanya aksi warga.

"Ini masalah perebutan air untuk sawah. Pelakunya sudah kita amankan. Kita juga memberi pemahaman warga di sana, agar tetap kondusif," kata Teddy.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya