PT Tourindo Guide Jadi Perusahasan Pertama yang IPO di 2020

Tourindo Guide Indonesia menjadi emiten pertama yang mencatatkan nama di pasar saham Indonesia pada 2020.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Jan 2020, 10:45 WIB
IPO PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (dok: Maulandy)

Liputan6.com, Jakarta - PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (Perseroan) selaku startup yang bergerak di bidang digital tourism marketplace resmi melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada sesi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Tourindo Guide Indonesia menjadi emiten pertama yang mencatatkan nama di pasar saham Indonesia pada 2020.

Perusahaan dengan kode perdagangan PGJO ini melepas 48,98 persen dari total saham kepada masyarakat dengan total penawaran umum mencapai sebesar Rp 12 miliar.

Ucai mencatatkan namanya di papan bursa, harga saham PGJO langsung menghijau 10 persen, naik dari Rp 80 per lembar saham menjadi Rp 88 per lembar saham.

CEO PGJO Claudia lngkiriwang mengungkapkan harapannya bahwa dengan IPO ini perseroan dapat memberikan kontribusi untuk membangun ekosistem pariwisata dari Sabang sampai Merauke.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ditiru Start Up Lainnya

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Claudia juga mengajak rekan sesama startup lain agar berani untuk melantai di bursa, khususnya dimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan IDX telah memberikan kemudahan dengan dibukanya papan akselerasi untuk UMKM dan startup.

"Dengan model bisnis yang prudent, namun tetap dinamis dalam me/ihat perubahan tekno/ogi don kebutuhan pasar khususnya di industri pariwisata Indonesia, dapat membangun semangat dari PGJO untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat kepada seluruh pemegang saham," tuturnya.

Selain itu mengingat sektor pariwisata diharapkan menjadi primadona pemasukan devisa negara akan berdampak positif kepada PGJO.

Kebijakan pemerintah untuk memperkuat promosi pariwisata nasional untuk meningkatkan masa tinggal wisatawan mancanegara juga berdampak positif kepada penawaran umum dari PGJO.

Aktivitas ini meliputi promosi digital, pengembangan paket wisata, dan perluasan paket wisata di destinasi liburan berbagai daerah di Indonesia.

"Terkait hal tersebut, kami mendukung penuh Kemenparekraf dengan memberikan keunggulan kompetitif untuk para stakeholder pariwisata, yaitu dengan meningkatkan nilai ekonomi untuk masyarakat Iokal, seperti dibangunnya ekosistem pariwisata meliputi akomodasi, transportasi, local experiences, spot wisata, dan travel assistants," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya