Google Kena Gugat Gara-Gara Tudingan Curi Teknologi Speaker Sonos

Perusahaan teknologi Sonos mengajukan dua tuntutan terhadap Google. Google dituding melakukan pelanggaran hak cipta terhadap produk speaker milik Sonos.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Jan 2020, 11:00 WIB
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi Sonos mengajukan dua tuntutan terhadap Google. Google dituding melakukan pelanggaran hak cipta.

Mengutip laman The Next Web, Kamis (9/1/2019), Sonos menuding Google menggunakan lima patennya untuk mengembangkan produk speaker-nya sendiri.

Sonos meminta agar semua perangkat Google yang menggunakan teknologinya, termasuk di antaranya smartphone, laptop, dan speaker dilarang beredar.

Berdasarkan laporan The New York Times, Sonos mengajukan satu gugatan ke pengadilan federal dan ke Komisi Perdagangan Internasional AS.

Tulang punggung gugatan tersebut adalah klaim Sonos bahwa Google mencuri teknologinya, saat kedua perusahaan bermitra tahun 2013.

Pada saat itu, niat Google adalah untuk membangun layanan musiknya agar bisa bekerja bersama dengan speaker multiruang Sonos. Agar rencana ini bisa dieksekusi, Sonos memberikan blueprint paten teknologi mereka.

Google malah membawa teknologi ini di produk smart speaker mereka dan menjual dengan harga yang murah.


Pernyataan Sonos

Sonos Move. (Doc: Gear Patrol)

Ada kekhawatiran bahwa kekuatan Google sebagai raksasa pencarian raksasa bakal mempengaruhi performa bisnis Sonos, jika masalah ini diumumkan secara publik.

Negosiasi atas dugaan penggunaan teknologi Sonos memburuk ketika perusahaan mencoba membuat speaker pintar dengan asisten pintar yang diaktifkan dengan Google Assistant.

"Google telah secara terang-terangan dan secara sadar menyalin teknologi kami yang dipatenkan. Terlepas dari upaya kami yang berulang dan ekstensif selama beberapa tahun terakhir, Google belum menunjukkan kesediaan kerja sama kami dalam solusi yang saling menguntungkan. Kami tidak punya pilihan selain mengajutan tuntutan hukum," kata CEO Sonos, Patrick Spence, dalam pernyataannya.

Namun masalah bagi Sonos, Google Home bukanlah produk speaker, namun perpaduan antar layanan Google dan produk konsumen.


Kata Google

Ilustrasi speaker pintar. Dok: ubergizmo.com

Google mampu merilis speaker murah dan kemudian mengganti kerugiannya melalui jumlah data yang dikumpulkan lewat speaker-speaker tersebut.

Pihak Google diwakili oleh juru bicaranya, Jose Castaneda, mengatakan selama bertahun-tahun, Google terus berkomunikasi dengan Sonos mengenai hak paten.

"Kami kecewa karena Sonos membawa masalah ini ke jalur hukum, alih-alih negosiasi dengan niat baik. Kami Kami membantah klaim ini dan akan membela diri," kata Google dalam keterangan yang diberikan Castaneda.

(Tin/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya