Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengundang para Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai di kantornya, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan pertemuan bersama Mendagri sempat membahas mengenai wacana Pemilu langsung dan tidak langsung.
"Ada diskusi, apakah model Pemilu 2019 akan kita ulang kembali? misal Pilpres bersamaan Pileg, atau tanpa mengurangi makna keserantakan akan kita bedakan atau kita bagi," kata Arsul di Kantor Kemeterian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).
Advertisement
Menurut Arsul, Mendagri Tito dan perwakilan partai politik di Senayan yang hadir sepaham jika Pemilu serentak dengan 5 kartu suara ini ke depan harus didiskusikan lagi. Mereka menilai hal itu memberatkan parpol termasuk pemilih itu sendiri.
"Kita memang punya pandangan masing-masing, tapi semua mengakui Pemilu lima kartu suara itu memberatkan," kritik dia.
Karenanya, dalam pertemuan yang dilakukan tertutup ini, disampaikan beberapa modifikasi yang dapat dilakukan. Dengan catatan tanpa mengurangi maksud dan tujuan dari Pemilu yakni langsung umum bebas rahasia.
"Pertama, serentak dengan nasional artinya Pilpres dengan DPR RI dan DPD, kemudian serentak daerah, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Kota, atau serentak berbagi fungsi eksekutif dan legislatif," jelas Arsul.
Sebagai informasi, selain Arsul, hadir juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wasekjen Golkar Christina Aryani, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Wasekjen PAN Ibnu Bilaludin, Sekjen PKS Mustafa Kamal, dan Wasekjen Nasdem Taslim,.