Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menyusun langkah antisipasi untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah yang rawan bencana.
Komite BPH Migas Hendry Ahmad mengatakan, jika terjadi hambatan distribusi BBM akibat bencana seperti tanah longsor dan jalan terputus, maka sumber pasokan BBM akan dialihkan ke titik pasok lain yang berdekatan.
"Sebagai contoh, dari Plumpang (Jakarta) ada gangguan, kami ambil dari Cikampek. Yang penting koordinasi," kata Hendry, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Baca Juga
Advertisement
Hendry melanjutkan, jika ada keterlambatan pengiriman BBM pada sejumlah wilayah di Indonesia Timur, disebabkan gelombang laut yang tinggi. Sehingga pengiriman ditunda untuk menghindari kecelakaan.
"Misalnya, juga karena arus laut tinggi, itu juga terhambat. Beberapa titik di Indonesia Timur, pengiriman BBM masih dipasok dengan kapal kayu, tidak kapal besi," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Koordinasi dengan Badan Geologi
Menurut Hendry, BPH Migas telah melakukan kordinasi dengan Badan Geologi untuk memetakan potensi bencana di berbagai wilayah Indonesia. Sehingga Pertamina bisa menyiapkan langkah penyaluran BBM dalam kondisi darurat.
"Kami sudah dapatkan data terkait posensi terdampak bencana, persoalanya nanti terhambatnya jalur distribusi, kami sudah petakan, nanti suplay kami pertimbangkan," tandasnya.
Advertisement