Janji Jaksa Agung: 2 Bulan Lagi Teka-Teki Kasus Jiwasraya Terpecahkan

Burhanuddin mengatakan, pihaknya telah menggeledah 13 lokasi serta memeriksa 98 saksi terkait kasus Jiwasraya.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 08 Jan 2020, 17:37 WIB
Ketua BPK Agung Firman Sampurna (kiri) bersama Jaksa Agung Burhanuddin menyampaikan keterangan hasil pemeriksaan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (8/1/2020). BPK menyatakan laba keuangan Jiwasraya sejak 2006 semu karena hasil rekayasa laporan keuangan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Jaksa Agung, ST Burhanuddin mengaku sedang menelaah 5 ribu transaksi yang dilakukan PT Asuransi Jiwa Seraya (Jiwasraya) dari periode 2009 hingga 2018. Menurut dia, hal ini dapat membantu mengungkap sosok yang dinilai bertanggung jawab dalam kasus gagal bayar yang menerpa PT Asuransi Jiwa Seraya.

"Teman-teman menanyakan kenapa penentuan tersangka itu lama sekali. Tolong beri kami kesempatan karena transaksi yang terjadi hampir 5 ribu transaksi. Dan ini memerlukan waktu,” ujar dia di Gedung BPK, Rabu (8/1/2020). 

Dalam kasus ini juga, Burhanuddin mengatakan, pihaknya telah menggeledah 13 lokasi serta memeriksa 98 saksi. Kendati demikian, Burhanuddin masih menutup rapat-rapat informasi itu. Ia mengaku sedang menunggu hasil analisa dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Tentu ini kami lakukan dengan silent, saya tidak ingin terlalu terbuka," ujar dia.

Burhanuddin menyatakan, pihaknya tak ingin gegabah dalam menentukkan tersangka. Intinya, pengusutan sudah ada kemajuan. 

Dia pun meminta tengang waktu dua bulan untuk membeberkan hasilnya ke hadapan publik.

"Dua bulan lagi kami sudah bisa segera mengetahui siapa pelakunya yang betul-betul melakukan suatu perbuatan yang jujur ini adalah kasus yang cukup besar," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Lakukan Investigasi

Ketua BPK Agung Firman Sampurna (tengah), Wakil Ketua Agus Joko Pramono (kedua kiri) dan dua anggota Daniel Lumban Tobing dan Hendra Susanto bersama Jaksa Agung Burhanuddin usai menyampaikan keterangan hasil pemeriksaan Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Rabu (8/1/2020). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna mengatakan, 5 ribu transaksi terdiri dari saham, reksadana, dan pengalihan pendapatan.

"Keseluruhan transaksi itu penting untuk kita uji, investigasi. Apakah di situ ada kecurangan, atau tidak,” tutup dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya