Kekasih Julia Sologub, kru pesawat 737-800 Ukraina yang jatuh di Iran, mencium foto pada peringatan di bandara internasional Borispil, Kiev, Rabu (8/1/2020). Pesawat yang membawa 176 orang itu jatuh setelah lepas landas dari bandara utama Teheran dan menewaskan semua penumpang. (AP/Efrem Lukatsky)
Orang-orang memandangi foto para korban pesawat 737-800 Ukraina yang jatuh di Iran, di bandara internasional Borispil, Kiev, Rabu (8/1/2020). Pesawat yang membawa 176 orang itu jatuh setelah lepas landas dari bandara utama Teheran dan menewaskan semua penumpang. (Sergei SUPINSKY/AFP)
Seorang perempuan menangis saat kebaktian untuk empat mahasiswa pascasarjana korban pesawat 737-800 Ukraina yang jatuh di Iran, di salah satu universitas di Ontario, Kanada, Rabu (8/1/2020). Pesawat yang membawa 176 orang itu jatuh setelah lepas landas dari bandara utama Teheran. (Geoff Robins/AFP)
Seorang perempuan menangis dalam peringatan jatuhnya pesawat 737-800 Ukraina di Iran, di bandara internasional Borispil, Kiev, Rabu (8/1/2020). Pesawat yang membawa 176 orang itu jatuh setelah lepas landas dari bandara utama Teheran dan menewaskan semua penumpang. (AP/Efrem Lukatsky)
Seorang perempuan mengikuti kebaktian untuk empat mahasiswa pascasarjana korban pesawat 737-800 Ukraina yang jatuh di Iran, di salah satu universitas di Ontario, Kanada, Rabu (8/1/2020). Pesawat yang membawa 176 orang itu jatuh setelah lepas landas dari bandara utama Teheran. (Geoff Robins/AFP)
Pekerja perusahaan maskapai penerbangan internasional Ukraina menangis saat briefing di bandara internasional Borispil, Kiev, Rabu (8/1/2020). Pesawat 737-800 Ukraina yang membawa 176 orang jatuh setelah lepas landas dari bandara utama Teheran dan menewaskan semua penumpangnya. (AP/Efrem Lukatsky)
Kerabat salah satu kru pesawat 737-800 Ukraina yang jatuh di Iran, meletakkan bunga pada peringatan di bandara internasional Borispil, Kiev, Rabu (8/1/2020). Pesawat yang membawa 176 orang itu jatuh setelah lepas landas dari bandara utama Teheran dan menewaskan semua penumpang. (AP/Efrem Lukatsky)