Liputan6.com, Surabaya - Kalangan muda PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya mengharapkan terus membumikan semangat dan ajaran Bung Karno di era milenial dan disrupsi teknologi informasi. Hal ini juga terkait PDIP memasuki usia ke-47 pada 10 Januari 2020.
"Kami berharap PDIP bisa terus melahirkan kader-kader berkualitas untuk menjadi pemimpin yang bisa memajukan daerah dan Indonesia,” ujar Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, Fuad Benardi, Kamis (9/1/2020).
Selama ini, kata Fuad, PDIP telah berhasil melahirkan kader-kader yang sukses memimpin Kota Pahlawan. Tren positif ke depan inilah yang harus terus dilakukan PDIP.
"Alhamdulillah selama hampir 20 tahun kepemimpinan mulai dari Pak Bambang DH dan Ibu Risma, yang mana beliau adalah kader PDIP, Kota Surabaya berkembang sangat pesat. Kesuksesan ini tentu harus terus dijaga," ungkapnya.
Baca Juga
Advertisement
Fuad mengharapkan PDIP tetap menjadi partai pro kerakyatan ke depan, partai wong cilik dan melahirkan kader-kader berkualitas untuk Indonesia lebih baik.
Mewakili Karang Taruna Surabaya, Fuad mengucapkan selamat ulang tahun ke-47 untuk partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini. "Saya mewakili Karang Taruna Surabaya mengucapkan selamat ulang tahun untuk PDIP ke-47. Merdeka!,” ujar dia.
Pendiri Aliansi Pelajar Surabaya, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan, selama ini dia melihat kepemimpinan PDI Perjuangan di Surabaya dan Indonesia secara umum telah cukup mampu mempraktikkan Tri Sakti Bung Karno dalam berbagai aspek kehidupan.
”Kami kaum muda di Surabaya merasakan bagaimana kepemimpinan PDIP yang bisa memberikan keteladanan tentang etos kerja, disiplin, profesional, dan merakyat selama hampir 20 tahun terakhir sejak era Wali Kota Bambang DH dan kini Tri Rismaharini,” ujar Seno yang dikenal aktif di berbagai komunitas anak muda di Kota Pahlawan.
Berkat kepemimpinan PDIP itulah, lanjut Seno, Surabaya bisa sejajar dengan kota-kota besar lain di seluruh dunia. Seno berharap, PDIP bisa terus berperan dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
”Para kader PDIP harus mampu membawa dan membumikan semangat Bung Karno di era milenial dan disrupsi saat ini. Selamat ulang tahun PDIP,” kata Seno.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
3 Isu Prioritas yang Akan Dibahas dalam Rakernas Pertama PDIP, Apa Itu?
Sebelumnya, PDI Perjuangan bakal menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I sekaligus HUT Ke-47 partai di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, 10-12 Januari 2020 dengan membahas tiga isu utama, yaitu soal ilmu pengetahuan, industri rempah dan lingkungan hidup.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya menginginkan industri berbasis riset dan inovasi masuk dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Hal itu penting untuk membangun kesejahteraan negara secara komprehensif tanpa menghilangkan identitas bangsa.
"Hal-hal strategis terkait dengan haluan negara melalui kebijakan strategi yang dijalankan dengan semangat berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari," kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.
Selain ilmu pengetahuan, Hasto mengaku PDIP menginginkan kejayaan rempah-rempah pada masa lalu bisa bangkit kembali. Oleh karena itu, dalam Rakernas I PDIP akan ditampilkan pameran rempah nusantara, sumber pangan dan bumbu-bumbuan yang luar biasa.
Hasto meyakini kekayaan minyak aromaterapi, pameran teknologi terapan, obat-obatan herbal, dan berbagai bentuk ekonomi gotong-royong akan membuka mata masyarakat akan pentingnya rempah-rempah Nusantara.
"Pameran tersebut bersifat terbuka bagi publik, khususnya bagi kaum muda Indonesia. Pameran terbuka untuk publik dimulai pada hari Jumat, jam 19.00 sampai Minggu, jam 18:00 WIB," jelas Hasto.
Isu lingkungan hidup juga akan menjadi bahasan utama dalam Rakernas I PDIP nanti. Menurut Hasto hal itu penting untuk menyikapi berbagai kerusakan lingkungan yang menyebabkan banjir, tanah longsor, dan membanjirnya sampah tanpa proses pengolahan yang memadai, serta hilangnya sumber mata air.
"PDI Perjuangan menaruh perhatian yang begitu besar guna mengimplementasikan kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan memastikan pencegahan berbagai persoalan lingkungan tersebut. Kami akan mengundang BMKG, BNPB, BNPP, dan para ahli lingkungan serta pihak terkait sehingga PDI Perjuangan hadir sebagai pelopor pencegahan banjir di seluruh wilayah Indonesia," jelas Hasto.
Lebih lanjut kata dia, Rakernas akan dihadiri oleh 4.731 peserta, yang berasal dari struktur, legislatif dan eksekutif dari kader PDIP. Hasto menambahkan, Rakernas dan HIT akan ditutup dengan Malam Kebudayaan yang menampilkan Indonesia dalam kepaduan berbangsa.
Advertisement
Selanjutnya
Sementara itu, Steering Committee Rakernas I PDIP Sukur Nababan menerangkan, PDIP ingin mengonsolidasikan seluruh kekuatan anak bangsa dalam menghadapi isu-isu ke depan.
"Kami sangat peduli. Parpol tak hanya urusi politik, parpol membangun kebudayaan peradaban dan kemanusiaan," jelas dia.
Sukur mengingatkan, saat ini banyak pelaku usaha menengah kecil yang kesulitan mendapatkan izin obat dari BPOM. Selain itu, banyak juga para ilmuwan baru yang merasa kesulitan mengurus Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Karena itu, kata Sukur, PDIP hadir untuk menjadi pelopor dalam menengahi hal tersebut.
Ketua Organizing Committee, Adi Eijaya, menambahkan persiapan teknis rakernas sudah mencapai 95 persen. Selain persiapan di lokasi, di berbagai jalanan di Jakarta juga sudah dipasangi bendera partai.
"Semoga semua persiapan ini menunjukkan hasil yang baik di saat pelaksanaan," kata Aming, sapaan akrab Adi yang juga Ketua DPD PDIP Jakarta itu.
Dalam konferensi pers itu, hadir dua wasekjen Utut Adianto dan Sadarestuwati. Selain sejumlah Ketua DPP seperti Bambang Wuryanto, Sukur Nababan, Eriko Sotarduga, Ribka Tjiptaning, Sri Rahayu, Komarudin Watubun, dan Mindo Sianipar. Hadir juga Wakil Bendum Rudianto Tjen dan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya, serta Ketua Banggar DPR dari Fraksi PDIP Said Abdullah.