Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti mengakui bahwa tren penerbangan udara di dunia saat ini sedang mengalami penurunan. Kendati begitu, dirinya tetap optimis trafik penumpang penerbangan udara pada tahun ini akan lebih baik.
"Kita akan kerjasama dengan Litbang hampir seluruh dunia ada mengalami trafik penurunan, kita masih optimis lah," katanya di Kantornya, Jakarta, Kamis (9/1).
Jika bercermin pada saat periode angkutan Natal dan Tahun Baru kemarin, Polana mengklaim angkutan udara masih cukup baik. Ini terbukti dari market share penerbangan masih menjadi nomor dua setelah Kereta Api.
"Jadi ini terbukti untuk aspek hierakri banyak markets share via udara," jelas dia.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II memperkirakan pergerakan jumlah penumpang hingga akhir 2019 hanya mencapai 90,5 juta orang. Angka ini menurun sekitar 18 persen dari pergerakan jumlah penumpang di periode 2018 sebelumnya yang tembus mencapai 112 juta orang.
"Dengan resmi, kita perkirakan pergerakan penumpang kita akan berpotensi menurun 18 persen atau 90,5 juta jiwa," kata Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Minggu (22/12).
Dia mengatakan, dari 16 bandara yang dikelola Angkasa Pura II, pertumbuhan penumpang terbesar masih berada di Bandara Soekarno Hatta yakni mencapai 54,2 juta orang. Angka ini pun menurun dari jumlah periode tahun sebelumnya yang mencapai 65,6 juta orang.
Sementara itu, pertumbuhan jumlah penumpang terendah terjadi di tiga bandara kelolaan Angkasa Pura II. Diantaranya adalah Bandara Banyuwangi (BWX) yang mencapai 280.000 orang, Raja Haji Fasibilillah (TNJ) 305.000 orang, dan Kertajati 519.000 orang.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jumlah Penumpang Pesawat Turun 19,14 Persen Sepanjang 2019
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan pesawat udara sepanjang tahun 2019 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penurunan cukup signifikan yakni mencapai 19,14 persen.
"Jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari-November 2019 mencapai 69,7 juta orang atau turun 19,14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 86,2 juta orang," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di kantornya, Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Sementara itu, jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Banten mencapai17,4 juta orang atau 24,96 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 5,7 juta orang atau 8,20 persen.
Sedangkan jumlah penumpang angkutan udara domestik pada November 2019 sebanyak 6,6 iuta orang atau naik 0,83 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara Soekarno Hatta-Banten 2,32 persen, Kualanamu-Medan 1,91 persen, Hasanuddin Makassar 1,39 persen, dan Juanda-Surabaya 0,94 persen," ujarnya.
Sedangkan penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Ngurah Rai-Denpasar 0,18 persen.
BPS juga mencatat, dari sisi jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno Hatta-Banten, yaitu mencapai 1,8 juta orang atau 26,82 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 549,0 ribu orang atau 8,28 persen.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement