AS Tertarik Bangun Tol di Sumatera

Tak hanya tertarik dengan proyek infrastruktur, DFC juga ingin masuk ke sektor kesehatan dan energi.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2020, 11:30 WIB
Mantan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Berkemeja putih seperti calon menteri lainnya, Luhut hanya menebar senyum ke awak media. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa perusahaan baru asal Amerika Serikat (AS), International Development Finance Corporation (DFC) tertarik berinvestasi di Indonesia. Perusahaan tersebut akan masuk ke sektor pariwisata dan infrastruktur.

"Mereka mau masuk ke beberapa proyek, tim masih kerja di atas. Mereka mau masuk toll road di Jawa atau Sumatra lalu di turis," kata Luhut saat ditemui di Kantornya Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Secara nilai, Mantan Menko Pulhukam ini belum bisa memastikan. Hanya saja DFC berkomitmen menaruh sahammya sekitar puluhan miliar dolar AS. Tak hanya, di Indonesia namun juga di negara-negara berkembang lainnya.

"Komitmen mereka multi bilion dollar AS. Kami mau segera mulai, working team sedang bekerja proyeknya tuh," kata dia. 

Chief Executive Officer International Development Finance Corporation (DFC), Adam Boehler mengakui perusahaannya sendiri baru berdiri dan memiliki modal investasi sebanyak USD 200 miliar untuk negara-negara berkembang. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara pertama yang dikunjungi

"Kita baru didirikan 2 minggu lalu dan langsung mengunjungi Indonesia sebagai kunjungan pertama kali. Itu membuktikan komitmen kami ke Indonesia," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tertarik Masuk Sektor Kesehatan dan Energi

Perusahaan-perusahaan hulu migas sering dianggap hanya berperan menyediakan pasokan energi dan menghasilkan penerimaan negara

Adam mengatakan kehadirannya di Indonesia juga sebagai bentuk komitmen AS. Bahkan dirinya mengaku tak hanya tertarik dengan proyek infrastruktur, melainkan juga ingin masuk ke sektor kesehatan dan energi.

"Pasti semua tertarik angkanya berapa kan? Saya tekankan ini multi bilion nanti beberapa bulan ke depan saya akan balik lagi menegaskan berapa tepatnya investasi kami. Tapi ini akan ada multi billion yang mengarah ke puluhan miliar dolar as investasinya," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya