Makan Nasi Padang Sebaiknya Pilih Satu Menu Lauk

Makan nasi padang sebaiknya pilih satu menu lauk, bukan semua jenis lauk.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Jan 2020, 17:00 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Saat kita makan nasi padang, biasanya semua lauk pauk ikut dimakan. Lauk nasi padang berupa ikan, daging, dan telur juga dilahap. Cakupan porsi yang banyak membuat kita kenyang.

Namun, cara makan nasi padang tersebut dinilai kurang tepat oleh staf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Febrianti. Ia menyampaikan, cukup pilih salah satu menu saja. Bukan berarti memakan seluruh lauk. 

"Sebaiknya, tidak begitu makan nasi padang, cukup satu porsi lauk sekali makan. Contohnya, nasi dengan ikan (protein hewani). Kemudian kalau mau makan lagi, pilih satu porsi menu lauk, boleh nasi dengan tempe," ujar Febrianti saat ditemui di Gedung IMERI FK-UI, Jakarta, ditulis Jumat (10/1/2020).

Tak lupa, tambahan sayuran dan buah agar kebutuhan nutrisinya seimbang. Cara ini supaya menghindari seseorang dari risiko resistensi insulin. Ketika seseorang hanya makan nasi dan lauk (protein hewani, nabati)--tanpa sayur dan buah--akan menuntut produksi insulin di dalam tubuh tinggi.

"Ketika kita mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan menghasilkan insulin. Nasi sebagai sumber makanan pokok termasuk memicu produksi insulin tinggi. Apalagi ketika nasi dimakan bersama protein hewani atau nabati. Protein yang bercampur dengan karbohidrat, menimbulkan produksi insulin tinggi dibanding sekadar makan nasi saja," Febrianti menerangkan.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Kerja Pankreas Lebih Tinggi

Seorang perempuan menceritakan tentang lauk usus berisi kotoran sapi (Dok.Facebook/Kusuma Wardani)

Kebutuhan insulin yang tinggi akhirnya menuntut kerja pankreas pun tinggi memproduksi insulin. Hal ini tergantung sel pankreas masing-masing.

Tapi ada dampak buruk ketika pankreas harus bekerja memproduksi insulin dengan lebih tinggi.

"Orang dengan pola makan yang sama (makan nasi dan lauk, tanpa sayur dan buah) akan lebih cepat lelah. Ini karena pankreas bekerja lebih keras. Kondisi berujung pankreas tidak lagi menghasilkan insulin yang cukup," Febrianti menegaskan.

"Pada tahap itu, seseorang masuk ke pra-diabetes. Makin lama, kebutuhan insulin tinggi, tapi seiring itu pankreas enggak bisa memproduksi insulin dengan cukup. Seseorang pun sampai pada kondisi diabetes. Melihat ini ya namanya suatu perjalanan penyakit."

Penambahan sayuran dan buah saat kita makan agar risiko resistensi insulin menurun. Ini karena di dalam sayur dan buah terkandung serat. 

Resistensi insulin terjadi saat kondisi tubuh memproduksi insulin tetapi penggunaannya tidak efektif. Dalam kondisi resistensi insulin, lemak, otot, dan sel-sel hati tidak dapat merespons dengan baik insulin. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya