Liputan6.com, Gresik - Gresik merupakan salah satu kota yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur. Gresik dikenal sebagai kota santri dan kota industri, namun siapa sangka jika Gresik menyimpan hal-hal menarik di dalam kota ini.
Di Gresik terdapat banyak tempat wisata, yang terkenal adalah bukit-bukit kapur yang eksotik. Tak hanya itu, di Gresik juga terdapat banyak tempat wisata untuk edukasi seperti museum.
Tak hanya di Surabaya, di Gresik pun terdapat museum yang terkenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan, yaitu Museum Sunan Giri. Sunan Giri adalah salah satu wali yang mempunyai nama asli Muhammad Ainul Yakin. Museum ini menyimpan koleksi 50an dari periode klasik, perkembangan awal agama Islam dan kolonial.
Baca Juga
Advertisement
Museum Sunan Giri terletak di Jalan Pahlawan No. 24, Gresik, Jawa Timur. Museum Sunan Giri berdiri atas dasar besarnya peninggalan arekologi dan sejarah yang ada di Kabupaten Gresik. Sementara itu, tidak ada pusat informasi dan edukasi yang memadai untuk melindungi data mengenai sejarah purbakala Kabupaten Gresik.
Terdapat banyak koleksi di Museum Sunan Giri ini. Yang pertama adalah fragmen sajadah berukuran 68cm x 23cm. Menurut data foklor, sajadah ini merupakan sajadah yang digunakan ketika shalat oleh Sunan Giri. Fragmen sejadah ini berasal dari situs kubur Sunan Giri di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Fragmen sejadah ini mempunyai warna dasar merah dengan motif tumbuhan berwarna kuning, dan dipastikan berasal dari Timur Tengah.
Selain sejadah, terdapat juga kain Sorban peninggalan Sunan Giri yang konon dipakainya ketika melaksanakan dakwah untuk menyebarkan agama Islam. Kemudian terdapat Keris Kalam Munyeng yang dipercaya milik Sunan Giri. Keris aslinya hingga kini tersimpan di situs Kubur Sunan Giri Desa Giri Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Sedangkan keris yang dipamerkan ini merupakan replica dari keris aslinya.
simak video pilihan berikut
Dari Tombak Hingga Masjid
Selain itu, terdapat tombak canggih di Museum Sunan Giri. Tombak ini mempunyai kelebihan, yaitu mempunyai dua mata tombak. Kemudian terdapat pelana kuda koleksi Museum Sunan Giri yang didapat dari Masjid Ainul Yaqin. Ada juga umpak kayu yang bermotif karang di bagian badannya. Hiasan karang umumnya digunakan pada bangunan maupun benda dari periode berkembangnya agama Islam.
Di Museum Sunan Giri juga terdapat bedug yang diperoleh dari Masjid Desa Pasucinan. Menurut foklor, bedug tersebut peninggalan Maulana Malik Ibrahim, sedangkan menurut Babad Gresik, Maulana Malik Ibrahim memindahkan pelabuhan dagang dari Leran ke daerah Rumo. Seperti yang diketahui, bedug adalah salah satu perlengkapan masjid yang digunakan sebagai penanda masuk waktu shalat sebelum adzan berkumandang.
Kemudian terdapat koleksi Terbang (alat musik tradisional dari Timur Tengah) di Museum Sunan Giri. Selain itu, ada juga koleksi Alquran yang dihias dengan lukisan tinta merah, biru, dan emas yang ditulis lengkap 30 juz. Selain Alquran, ada juga kitab khotbah jumat yang didapat dari Masjid Ainul Yaqin. Kitab khotbah ini terdiri dari 11 jilid, dalam setiap jilidnya berisikan lima buah naskah khotbah.
Anda dapat mengunjungi Museum Sunan Giri yang terbuka untuk umum pada pukul 08.00 – 15.00 WIB. Tak ada salahnya Anda mengajak keluarga berlibur dan mengunjungi Museum Sunan Giri karena terdapat banyak sejarah di dalamnya.
(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)
Advertisement