Gerhana Bulan Penumbra, Begini Prakiraan Proses Penampakannya di Palu

Gerhana bulan penumbra kali ini juga akan berdampak pada pasang-surut laut. Meski begitu perubahan muka air laut di Palu saat gerhana diprakirakan tidak signifikan.

oleh Heri Susanto diperbarui 10 Jan 2020, 23:00 WIB
Penampakan bulan di Kota Palu jelang gerhana bulan penumbra, Jumat, 10 Januari 2020. (Liputan6.com/Heri Susanto)

Liputan6.com, Palu - Kepala Stasiun Geofisika Palu, Cahyo Nugroho, menyatakan bahwa penampakan fenomena gerhana bulan penumbra dapat diamati dengan jelas di Kota Palu.

Di kota Palu, dia menjelaskan, fenomena gerhana bulan penumbra tersebut akan terjadi dengan durasi empat jam. Rinciannya, dimulai pada pukul 01.05 Wita, Sabtu dini hari (11/1/2020) dengan puncak gerhana terjadi pada pukul 03.10 Wita. Sedangkan waktu berakhirnya pukul 05.14 Wita.

Berbeda dengan saat Gerhana Matahari Cincin beberapa waktu lalu, kali ini Stasiun Geofisika Palu tidak melakukan pengamatan.

"Kami tidak melakukan pengamatan langsung di kantor, tidak ada perintah dari pusat," tutur Cahyo, Jumat (10/1/2020) malam.

Cahyo melanjutkan, gerhana bulan penumbra kali ini juga akan berdampak pada pasang-surut laut. Meski begitu perubahan muka air laut di Palu saat gerhana diprakirakan tidak signifikan.

"Soal pasang-surut laut kami tidak keluarkan peringatan atau imbauan, karena tidak signifikan terjadinya," jelasnya.

Sementara itu, Hendra (32) warga Kota Palu, mengaku akan menyaksikan penampakan fenomena tersebut bersama teman-temannya dari tepi Sungai Palu. Menurutnya, gerhana bulan penumbra, sayang untuk tidak disaksikan karena penampakannya yang berbeda dengan gerhana lainnya.

"Setahu saya saat gerhana nanti (penumbra) bulan akan berwarna oranye atau kemerah-merahan. Jadi sayang kalau tidak disaksikan," kata Hendra di salah satu warung kopi di tepi Sungai Palu, Jumat (10/1/2020) malam.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya