Warga Terdampak Longsor di Sukajaya Bogor Bakal Direlokasi

Kriteria yang bakal dipindah ke tempat aman, di antaranya rumah-rumah warga yang hancur tertimbun maupun terancam longsor.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 11 Jan 2020, 08:08 WIB
Salah satu rumah warga yang rusak akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 1 Januari 2020. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Ribuan rumah rusak akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 1 Januari 2020. Pemerintah daerah setempat berencana merelokasi warga ke lahan baru.

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, Pemkab Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) saat ini sedang mencari lokasi yang layak untuk dijadikan tempat relokasi.

"Kita akan carikan lokasi-lokasi yang memang tidak berbahaya dari bencana," kata Ade Yasin, Jumat (10/1/2020).

Namun begitu, tidak semua permukiman penduduk akan direlokasi ke lahan baru. Ada beberapa kriteria yang bakal dipindah ke tempat aman, di antaranya rumah-rumah warga yang hancur tertimbun maupun terancam longsor.

"Permukiman yang di atas lereng atau bukit yang tidak stabil, rumahnya hancur tertimbun atau terancam, itu harus segera direlokasi," kata dia.

Saat ini, tim sedang melakukan pendataan berapa unit rumah yang harus direlokasi, supaya setelah selesai penanganan bencana bisa langsung ke tahap selanjutnya yaitu rekontruksi dan rehabilitasi.

"Nantinya akan ada penilaian tersendiri soal perbaikan akibat bencana alam itu," ujar politisi PPP itu.

Ade mengakui untuk merelokasi warga ke tempat lain tidak mudah. Butuh waktu untuk mensosialisasikan dan melakukan pendekatan secara intensif dengan masyarakat yang menjadi korban bencana.

"Memindahkan orang tentunya harus kita sosialisasikan dulu ke masyarakat. Kebutuhan bantuan masyarakat juga harus terpenuhi, walaupun sampai sekarang bantuan terus berdatang ke lokasi bencana," kata dia.

Ade menerangkan, percepatan relokasi bagi korban tanah longsor dan banjir bandang dilakukan setelah adanya permintaan dari Presiden Joko Widodo saat menggelar rapat dengan sejumlah kepala daerah yang terdampak bencana belum lama ini. Terlebih, Jokowi berjanji akan membantu mengucurkan anggaran untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana banjir dan longsor di Sukajaya.

"Beliau (presiden) menyarankan untuk segera mempersiapkan relokasi bagi masyarakat yang rumahnya tidak tertolong lagi. Dan anggaran akan dibantu oleh pemerintah pusat," kata Ade.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


7 Orang Meninggal

Bencana banjir dan longsor melanda wilayah barat Kabupaten Bogor pada 1 Januari 2020. Daerah terdampak bencana tersebut meliputi Kecamatan Nanggung, Cigudeg, Sukajaya, dan Jasinga. Kondisi terparah terjadi di wilayah Kecamatan Sukajaya.

Data sementara dari Posko Utama Penanggulangan Bencana mencatat banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya terdapat 7 orang meninggal dunia, 4 orang hilang dan sampai saat ini belum ditemukan akibat tertimbun longsor.

Data keseluruhan akibat bencana banjir dan longsor yang tersebar di 5 kecamatan tercatat, sebanyak 517 warga mengalami luka ringan dan 12 orang luka berat. Kemudian, 2.139 rumah rusak berat, 81 unit rusak sedang, 2.140 unit rusak ringan, dan 104 unit rumah terancam.

Kemudian bangunan lainnya yang rusak, 17 masjid, 14 sekolah, 7 pondok pesantren, dan 3 musala. Jalan yang terputus akibat banjir dan longsor sebanyak 55 titik. Selanjutnya, 11 jembatan terputus. Sebanyak 13.467 orang sampai saat ini mengungsi.

Banjir dan longsor juga menyebabkan akses menuju desa-desa terputus sehingga warga terisolir. Di Kecamatan Sukajaya sebanyak 9 desa terisolir, di Kecamatan Nanggung 6 desa terisolir, dan di Cigudeg 1 desa terisolir.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya