Liputan6.com, Jakarta - Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi wilayah terdampak paling parah akibat banjir yang terjadi di awal tahun ini.
Pascabanjir, kini bantuan logistik mulai berdatangan. Mulai dari pemberian logistik, penyediaan dapur umum, maupun tenaga kebersihan.
Advertisement
Saluran bantuan datang dari pihak Alfatrex yang langsung diberikan kepada ratusan kepala keluarga (KK) di RW 08 Perumahan PGP. Bantuan diberikan berupa peralatan home care yang memang dibutuhkan pascabanjir.
"Kita fokus penanggulangan pascabanjir. karena kan otomatis banyak lumpur dan sampah. Jadi kita fokuskan itu, kesehatan sama sanitasi. Karena itu kita bagikan 500 paket home care untuk korban banjir di Perumahan PGP Jatiasih ini," kata Haris Sapta, Public Relation Alfatrex kepada Liputan6.com, Sabtu (11/1/2020).
Menurutnya, kondisi warga dan lingkungan di perumahan tersebut masih sangat memprihatikan sehingga membutuhkan perhatian dari seluruh pihak.
"Kita sempat survei juga, terdampak terparah banjir di awal tahun kemarin itu ada di PGP Jatiasih. Dan ternyata setelah kita survei ke lokasi, cukup parah juga dampaknya. Tadi update dari pak RW ada sekitar 300 KK lebih yang terdampak, cuma bantuan kita lebihkan jadi 500," ungkapnya.
Mengingat masih rentannya musibah banjir yang mengancam akibat cuaca ekstrem, Haris mengaku pihaknya akan terus berupaya dalam hal penyaluran logistik bagi para korban.
"Kita sudah sering dan akan terus melakukan kegiatan sosial untuk bencana maupun saat Ramadan. Karen kita salah satu anak perusahaan Alfamart yang bergerak di bidang logistik. Dan kita punya tim sendiri," akunya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
580 Paket Alat Pembersih Ruangan
Sementara, Sekretaris RW 08 Perumahan PGP Jatiasih, Suyono menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan kepada warganya.
"Bantuan terdiri dari alat pembersih ruangan, lantai dan beberapa macam yang jumlahnya 580 paket. Mudah-mudahan bermanfaat bagi warga dan secepatnya akan saya bagikan," ujarnya.
Suyono mengaku bantuan yang diterima warga PGP pascabanjir surut cukup membantu warga yang masih kesulitan menjalani aktivitas harian.
"Alhamdulillah kebutuhan makan warga sehari-hari cukup terpenuhi. Di BNPB ada dapur umum. Terus kemarin juga didirikan dapur umum dari Rumah Zakat selama dua hari. Dari relawan juga banyak," paparnya.
Menurut Suyono, di hari ke-10 pascabanjir, genangan lumpur belum seluruhnya surut. Hal ini dikarenakan kurangnya alat berat yang dioperasikan untuk mengangkut lumpur dan sampah.
"Pascabanjir hari kesepuluh ini yang belum terjangkau ada satu wilayah di RW 08, yaitu di RT 01. Kondisinya rata-rata masih digenangi lumpur dan sampah sampai hari ini. Memang harus ada alat berat beko yang skalanya kecil ya. Tapi dari pihak Pemda,TNI, Polri sudah berupaya maksimal untuk membantu," jelasnya.
Suyono berharap ke depannya pemerintah daerah bisa merelokasi warga RW 08 untuk menempati wilayah yang lebih aman dan terhindar dari banjir.
"Saya pribadi berharap kemungkinan agar bisa direlokasi atau pindah wilayah, karena memang di wilayah ini berkali-kali mengalami musibah banjir. Namun yang terbesar adalah saat ini, mencapai 5 meter," pungkasnya.
Advertisement