Real Madrid, Zinedine Zidane, dan Laga Final: 3 Hal yang Sulit Dipisahkan

Juru taktik asal Prancis itu belum pernah merasakan kekalahan di partai final. Dengan kemenangan sempurna pada delapan final bersama Real Madrid.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2020, 18:35 WIB
Para pemain Real Madrid merayakan gol yang dicetak oleh Toni Kroos ke gawang Valencia pada laga Piala Super Spanyol di Stadion King Abdullah Sport City, Arab Saudi, Rabu (8/1/2020). Real Madrid menang 3-1 atas Valencia. (AP/Amr Nabil)

Liputan6.com, Madrid - Real Madrid lolos ke final Piala Super Spanyol usai mengalahkan Valencia 3-1 di laga semifinal, Kamis (9/1/2020). Pasukan Los Blancos bakal berduel dengan Atletico Madrid di laga final, Senin (13/1/2020) dini hari WIB.

Satu hal yang patut disorot dari keberhasilan ini: Zinedine Zidane. Ya, pelatih asal Prancis itu perlu memenangkan final ini untuk meraih trofi ke-10 bersama Real Madrid.

Juru taktik asal Prancis itu belum pernah merasakan kekalahan di partai final. Dengan kemenangan sempurna pada delapan final bersama Los Blancos.

Artinya, Zidane adalah jagonya membawa Real Madrid menjuarai kompetisi, entah Liga Champions atau Supercopa.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Romansa Zidane dan Partai Final

Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane memegang trofi usai menjadi juara Liga Champions 2018 di Stadion NSK Olimpiyskiy, Ukraina (26/5). Real Madrid berhasil menjadi juara Liga Champions 2018 usai mengalahkan Liverpool 3-1. (AP/Sergei Grits)

Di era pertamanya melatih Madrid, Zidane meraih dua trofi pada musim 2016/17 dan pernah menjuarai Liga Champions dalam tiga musim beruntun selama dua setengah tahun,.

Selama menangani Madrid, Zidane pernah memimpin tim dalam 12 kmpetisi dan menjuarai sembilan di antaranya. Dia hanya gagal di Copa del Rey 2016/17 dan 2017/18 serta La Liga 2017/18.

Ketika kembali ke Madrid musim lalu, Zidane menerima segudang masalah. Kini, dia berhasil mengembalikan kepercayaan diri dan performa terbaik Sergio Ramos dkk.

Zidane tahu cara terbaik mengeluarkan kekuatan Madrid, bahkan sejak ditinggal Cristiano Ronaldo.

 


Kurang dari Tiga Bulan

Trofi Supercopa bakal menyempurnakan kerja keras Zidane dalam beberapa bulan terakhir. Jika benar jadi juara, Madrid bakal berbahaya di setiap kompetisi sampai akhir musim nanti.

Sebenarnya, Madrid belum lama ini melangkah terseok-seok. Sejak awal musim sampai tiga bulan lalu, krisis benar-benar mengganggu Madrid dan memanaskan rumor pemecatan Zidane.

Titik balik Madrid tercipta usai kekalahan tandang dari Real Mallorca. Sejak saat itu, Madrid berhasil bangkit dan terus menjaga performa mereka sampai saat ini, final Supercopa jadi puncaknya.

 


Apa yang Dilakukan Zidane?

Membangkitkan tim sebesar Madrid bukan perkara mudah. Julen Lopetegui gagal, Santiago Solari pun gagal. Lalu, apa yang membuat Zidane berbeda?

Sejak awal, Zidane adalah orang pertama yang mengaki bahwa Madrid tampil di bawah standar. Dia memahami tuntutan, fans, memahami kekurangan tim.

Pemahaman itu membuat para pemain bekerja lebih keras lagi. Perubahan Madrid lebih penting soal mental, bukan gaya bermain di lapangan.

Menghadapi Atletico di final Supercopa bukan perkara mudah, kemenangan bakal membuktikan bahwa kerja keras Zidane telah terbayar lunas.

Sumber: Marca

Disadur dari Bola.net (Penulis Richard Andreas, Published 11/1/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya