Soal FX Rudy Tidak Hadir Rakernas, PDIP: Kami Tidak Urus Orang Per Orang

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Arief Wibowo angkat bicara mengenai tak hadirnya Wali Kota Solo yang juga Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau Rudy ke Rakernas I partainya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 11 Jan 2020, 15:08 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Arief Wibowo

Liputan6.com, Jakarta Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Arief Wibowo angkat bicara mengenai tak hadirnya Wali Kota Solo yang juga Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau Rudy ke Rakernas I partainya.

"Bagi kita urusannya adalah partai. Kita enggak urus orang per orang. Jadi urusan kita adalah bagaimana partai mampu bekerja. Jadi bukan urusan orang per orang," kata Arief di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).

Arief mengatakan, partainya hanya akan mengambil keputusan dengan mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak. Bukan orang per orang.

"Jadi karena itu, keputusan partai yang jadi dasar. Jadi partai akan bekerja berdasarkan keputusan partai. Keputusannya dimana? Di DPP partai. DPP PDIP dalam mengambil keputusan tentu menjaring aspirasi mendengarkan berbagai pihak tidak boleh didikte orang-orang," jelas dia.

Lalu apakah pria yang karib disapa Rudi itu akan diberi sanksi?

"Kita sedang selesaikan Rakernas, membicarakan hal yang besar menyangkut partai sebagai organisasi dan institusi. Tidak bicara orang per orang," tukasnya.

Saksikan video di bawah ini:


Tak Hadir karena Urus Bencana

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) untuk pertama kalinya absen dalam acara Rakernas dan HUT partai berlambang kepala banteng moncong putih itu. Rudy tidak hadir, karena lebih memilih memimpin Apel Siaga Bencana di Manahan, Jumat 10 Januari 2020.

"Sebagai kepala daerah yang diusung PDIP memang wajib menghadiri acara rakernas. Saya tidak bisa hadir dan sudah Izin," ujar Rudy.

Rudy mengatakan, telah mengirimkan surat izin yang dititipkan kepada Sekretaris DPC PDIP Solo Teguh Prakosa. Rudy berdalih posisinya saat ini sebagai kepala tanggap bencana di Solo. Apalagi Solo dikategorikan rawan bencana.

"Jadi kalau nanti ada bencana saya dan Pak Purnomo lungo kabeh (pergi semua) kan lucu," tandasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya