Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan tingkat pengembalian cadangan migas (Reserves Replacement Ratio/RRR) pada 2019 mencapai 354 persen.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, setelah sejak 2012 sampai 2017 tingkat pengembalian cadangan migas tidak mencapai 100 persen. Pada 2018 pencapai tingkat pengembalian cadangan migas meningkat menjadi 106 persen dan pada 2019 mencapai 354 persen.
"Cadnagan kita termakan terus, sejak 2012 di bawah 100 persen, tahun lalu baru 106 persen," kata Dwi, di Jakarta, Sabtu (11/1/2020).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Dwi, pencapaian tingkat pengembalian cadangan migas sebesar 354 persen pada 2019 adalah yang terbesar selama 1 (satu) dekade terakhir. SKK Migas pun berkomitmen untuk menambah tingkat pengembalian cadangan migs nasiona.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kontribusi Blok Masela yang Terbesar
Dwi mengungkapkan, kontribusi terbesari kenaikan penambahan cadangan migas berasal dari disetujuinya rencana pengembangan (Plan Of Developmen/POD) Blok Masela, pengembangan Blok Mahakam, dan East Kalimantan.
Untuk diketahui, sejak ditemukan di tahun 1999 atau hampir 20 tahun, maka pada bulan Juli 2019 yang lalu POD Revisi Masela telah disetujui. Mengingat cadangan gas di Blok Masela yang saat ini mencapai 18,5 Trilliun Cubic Feet (TCF) gas dan 225 juta barel kondensat.
"Kontribusi masuk dari POD Lapangan Abadi Masela, Mahakam dan East Kalimantan," tandasnya.
Advertisement