Liputan6.com, Bengkulu - Peristiwa meledaknya bom rakitan di depan Rumah Kepala Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma Bengkulu menyita perhatian publik. Secara eksklusif jurnalis Liputan6.com Bengkulu mewawancarai Halidin alias Pak Alex (60) korban bom Bengkulu di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu.
Halidin yang juga ayah dari Satria Utama SE (31) Kepala Desa Padang Serunaian menceritakan, pukul 05.30 WIB, dia baru saja terbangun dari tidur. Sempat beraktivitas setengah jam, di dalam rumah, dia lalu membuka pintu bagian dalam rumah seperti kebiasaan warga Bengkulu.
Baca Juga
Advertisement
"Tidak ada firasat apapun, saya biasa memulai aktivitas keluar rumah jam enam pagi," ujar Halidin Sabtu 11 Januari 2020, bercerita kronologi meledaknya bom Bengkulu.
Halidin lantas berjalan ke depan, membuka setengah pintu bagian tengah dan terus ke depan untuk membuka pintu utama rumahnya. Saat membuka pintu, dia melihat satu tas ransel warna hitam yang terlihat masih baru.
Sempat memandang sebentar, dia lalu mengangkat tas tersebut dengan kedua tangannya sambil melihat sisi luar tas.
Ketika akan membuka tas tersebut, mendadak ledakan bom dalam tas terjadi dan menghebohkan warga Bengkulu. "Langsung meledak di tangan saya," Halidin mengungkapkan.
Penampakan Bom Rakitan dalam Tas
Tas hitam berisi bom rakitan yang meledak di tangan Halidin membuat petani ini terpelanting hingga dua meter ke dalam rumah.
Beruntung ia selamat. Akan tetapi, asap tebal yang meruar dari ledakan itu mengakibatkan mata pria lima orang anak itu menjadi buram dan perih.
"Warga langsung berdatangan, saya teriak untuk tidak mendekat," Halidin menuturkan.
Dalam kondisi masih sadarkan diri, Halidin melihat tangan dan kakinya bersimbah darah. Dia pun meminta kepada tetangga untuk membawanya ke Puskesmas setempat.
Terdapat luka serius di enam titik, terparah adalah bagian kaki yang harus mendapat penanganan serius dengan sepuluh jahitan bagian dalam daging dan tujuh jahitan untuk menutupi luka menganga di kakinya. Karena luka yang cukup serius itu, korban bom ini lantas dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda, di Kota Bengkulu.
Menurut Halidin, ada beberapa benda ketika dia melihat serpihan usai bom rakitan itu meledak. Terdapat rangkaian kabel yang diduga sebagai detonator.
Kemudian, tampak pula busi yang biasa dipakai untuk pengapian kendaraan serta banyak kaca, termasuk yang menempel di bagian tubuhnya yang terluka.
Advertisement
Bom Berdaya Ledak Rendah
Kapolda Bengkulu Irjen Pol Supratman memastikan nom rakitan yang meledak di wilayah Polres Seluma pada Sabtu pagi memiliki daya ledak rendah. Ini terlihat dari dampak yang tidak terlalu parah di lokasi meledaknya bom tersebut.
"Low explosif," ujar Kapolda.
Saat ini tim gabungan termasuk Unit Gegana Satuan Brimobda Bengkulu tengah menyelidiki ledakan bom ini. Gegana juga mensterilisasi dan menyisir lokasi untuk mengantisipasi jika ada kejadian lanjutan.
Terkait kemungkinan peristiwa ini dilakukan oleh kelompok yang berupaya melakukan teror dan sabotase secara luas, menurut Kapolda masih tengah diperdalam dan belum bisa disimpulkan.
"Sedang kita selidiki," Supratman menegaskan.
Simak video pilihan berikut ini: