Liputan6.com, Jakarta - Tiga sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Timur memiliki fasilitas laboratorium fiber optik. SMK pun menjadi garda terdepan untuk pengembangan inovasi bidang pendidikan termasuk pengembangan laboratorium fiber optik.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong pengembangan teknologi terutama fiber optik pada sekolah kejuruan di provinsi setempat, sebagai upaya meningkatkan persaingan di masa datang.
"Di Jawa Timur hanya ada tiga sekolah saja yang memiliki fasilitas ini yakni SMK Telkom Malang, SMK Telkom Sidoarjo dan juga di SMK 11 Malang," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMK Provinsi Jawa Timur Suhartono di sela peresmian laboratorium Fiber Optik SMK Telkom Sidoarjo, seperti dikutip dari Antara, 12 Januari 2020.
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, persaingan teknologi yang cepat juga harus diikuti dengan teknologi yang cepat pula, salah satunya yang dibutuhkan saat ini adalah sistem jaringan dengan menggunakan kabel fiber ini.
"Kami juga berharap sekolah lain yang ada di sekitar Sidoarjo dan juga di Jawa Timur bisa memanfaatkan keberadaan laboratorium ini," kata dia.
Salah satunya, kata dia, dalam pengembangan potensi guru supaya mereka bisa berbagi ilmu dengan memanfaatkan keberadaan laboratorium fiber optik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Laboratorium Fiber Optik
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Dwi S. Purnomo mengatakan laboratorium Fiber Optik SMK Telkom Sidoarjo memiliki fasilitas yang lengkap dan telah sesuai standar sertifikasi Teknik Instalasi Fiber Optik (TIFO), serta dapat langsung go live dengan koneksi jaringan telepon.
"Ke depannya, Laboratorium Fiber Optik ini dapat digunakan untuk tempat sertifikasi (tempat uji kompetensi/TUK) atau pelatihan TIFO di area Jawa Timur," kata dia.
Ia mengatakan, keberadaan laboratorium Fiber Optik SMK Telkom Sidoarjo diharapkan memberikan kontribusi pada dunia pendidikan di Sidoarjo.
"Tidak hanya digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa kami saja, tapi juga untuk masyarakat khususnya yang memerlukan sertifikasi fiber optik," katanya.
Dwi mengatakan YPT telah mampu memetakan teknologi yang nantinya akan menjadi kekuatan di masa depan, yaitu fiber optik. Keberadaannya bukan hanya mendukung industri 4.0, tapi juga akan menuju ke era industri 5.0.
"Adanya laboratorium fiber optik tentunya menjadi sangat penting, untuk mempersiapkan sumber daya manusia masa depan yang siap untuk membangun bangsa melalui penguasaan teknologi fiber optik," ujar dia.
Advertisement