Cara China Antisipasi Kepadatan Arus Mudik Tahun Baru Imlek

Otoritas China melakukan berbagai langkah guna memastikan kelancaran arus mudik Tahun Baru Imlek 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2020, 08:07 WIB
Calon pemudik menunggu kereta mereka di luar pintu masuk stasiun kereta api Beijing, Jumat (10/1/2020). Puluhan ribu warga China telah memulai migrasi manusia terbesar di dunia meninggalkan kota-kota besar menuju kampung halaman untuk merayakan Tahun Baru Imlek. (WANG ZHAO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas China melakukan berbagai langkah guna memastikan kelancaran arus mudik Tahun Baru Imlek. Salah satunya dengan menyiapkan sekitar 440 juta perjalanan kereta.

Dari 10 Januari hingga 18 Februari, jumlah total perjalanan diperkirakan mencapai 3 miliar, naik tipis dibandingkan arus mudik 2019. "Rinciannya, perjalanan kereta naik 8 persen, perjalanan udara naik 8,4 persen, dan perjalanan jalur air naik 9,6 persen," kata Zhao Chenxin, juru bicara Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional, dikutip dari Xinhua, Senin (13/1/2020).

Karena terus bertambahnya panjang jalur operasional kereta berkecepatan tinggi, jumlah perjalanan via jalan raya diperkirakan menurun menjadi 2,43 miliar.

Tahun Baru Imlek jatuh pada 25 Januari, lebih awal dibandingkan sebelumnya, sehingga memberikan tantangan lebih besar bagi sistem transportasi karena puncak kembalinya mahasiswa berbarengan dengan arus mudik tersebut.

Administrasi Penerbangan Sipil China telah menjanjikan kemampuan transportasi yang lebih besar untuk menghadapi tekanan lalu lintas udara, dengan jadwal 17.000 penerbangan setiap hari, naik 13,3 persen year on year (yoy).

Sementara itu, regulator penerbangan tersebut akan melakukan lebih banyak upaya untuk menghilangkan dampak dari cuaca ekstrem dan terus mengoptimalkan rencana darurat untuk penundaan penerbangan skala besar guna meningkatkan kinerja ketepatan waktu bandara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


790.000 Bus dan 19.000 Kapal

Seorang wanita dengan koper dan bawaannya menunggu untuk masuk ke stasiun kereta api Beijing, Jumat (10/1/2020). Puluhan ribu warga China telah meninggalkan kota-kota besar China menuju kampung halaman, guna merayakan Tahun Baru Imlek yang akan jatuh pada 25 Januari mendatang. (WANG ZHAO/AFP)

"Untuk memenuhi permintaan perjalanan yang meningkat, total 5.275 layanan kereta dua arah akan dijadwalkan setiap hari sebelum Imlek, naik 7,7 persen yoy dan merupakan rekor tertinggi," kata Li Wenxin, Wakil Manajer Umum China State Railway Group Co. Ltd.

Selama periode puncak, sebanyak 157,5 rangkaian kereta api berkecepatan tinggi tambahan akan dioperasikan setiap malam, 52 rangkaian lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebanyak 1.020 stasiun di seluruh China diperkirakan akan mengadopsi sistem tiket elektronik (e-ticket), yang memungkinkan penumpang dapat naik ke kereta menggunakan kartu identitas yang valid atau kode QR, sehingga dapat mengurangi kepadatan penumpang selama arus mudik.

Sekitar 790.000 bus dan 19.000 kapal akan dioperasikan selama periode tersebut, menurut Wang Yang, Kepala Teknisi Kementerian Transportasi China.

Wang menambahkan, China telah menyelesaikan pemindahan 487 pintu tol di perbatasan provinsi pada 1 Januari, yang menjadikan perjalanan darat lebih nyaman dan efisien.

Sejumlah departemen terkait di seluruh China akan meningkatkan kontrol keamanan dan pencegahan penyakit menular guna menjamin keselamatan para pemudik selama arus mudik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya