Mengenal Sergio Farias, Pelatih Baru Persija Jakarta yang Kaya Pengalaman

Sergio Farias pernah membawa Pohang Steelers juara Liga Champions Asia, dan sekarang pelatih asal Brasil itu menangani Persija Jakarta.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 13 Jan 2020, 13:35 WIB
Persija Jakarta mengonfirmasi penunjukkan pelatih Brasil, Sergio Farias, sebagai juru taktik untuk Liga 1 2020. (AFP)

Jakarta - Persija Jakarta telah memastikan pelatih asal Brasil, Sergio Farias, menjadi arsitek tim berjulukan Macan Kemayoran itu pada musim kompetisi 2020. Pelatih berusia 52 tahun ini punya sejumlah catatan meraih gelar juara sebagai manajer tim, tapi tidak dalam dekade terakhir.

Sergio Farias ditunjuk menjadi pelatih Persija Jakarta untuk musim 2020 dengan durasi kontrak selama satu tahun dengan opsi perpanjangan. Seperti yang diungkapkan Presiden Persija, Ferry Paulus, dalam situs resmi klub, Farias pernah membawa klub Korea Selatan, Pohang Steelers meraih sejumlah gelar juara, hingga yang terbaik di Asia.

"Sergio sebelumnya pernah membesut klub profesional asal Korea Selatan dan berhasil menjadi kampiun di liga dan menjadi juara antarklub di Asia. Itu pertimbangan kami merekrutnya. Kami yakin bisa membawa Persija juara sesuai target kami," ujar Ferry Paulus.

Catatan juara Farias memang paling banyak diraih saat membesut Pohang Steelers. Datang ke klub Korea Selatan itu pada 2005, Farias memberikan empat gelar juara, yaitu gelar K-League 2007, Korean FA Cup 2008, K-League Cup 2009, dan Liga Champions Asia 2009.

Keberhasilan membawa Pohang Steelers menjadi juara Liga Champions Asia 2009 membuat Farias mendapatkan kesempatan untuk membawa tim berkiprah di Piala Dunia Antarklub 2009. Pohang Steelers pun menjadi tim peringkat ketiga dalam turnamen yang melibatkan juara dari kompetisi terbaik di setiap benua itu.

Sebelum mempersembahkan begitu banyak gelar juara untuk Pohang Steelers, Farias membawa Timnas Brasil U-17 menjadi yang terbaik di Kejuaraan Amerika Selatan pada 2001. Setelah itu membawa klub Uniao Barbarense menjadi juara Serie C Brasil 2004. Catatan itu tentu menjadi warna menarik bagi Persija Jakarta yang kini merekrutnya menjadi pelatih kepala untuk musim 2020.

Video Pilihan


10 Tahun Terakhir Tanpa Gelar Juara

Keberhasilan Sergio Farias membawa Pohang Steelers meraih sejumlah gelar juara membuat pelatih asal Brasil ini pun diminati banyak klub Asia. Maklum Pohang Steelers merupakan tim Asia pertama yang dibesut Farias dalam kariernya.

Namun, bersama Pohang Steelers Farias juga meraih gelar juara yang terakhir dalam karier kepelatihannya hingga saat ini. Selama 10 tahun terakhir, tak ada satu pun gelar juara dipersembahkan Farias untuk delapan tim yang dibesutnya sebelum bergabung bersama Persija Jakarta.

Setelah meninggalkan Pohang Steelers, Farias membesut klub Arab Saudi, Al Ahli, pada 2010. Namun, klub besar di Arab Saudi itu tak berhasil meraih gelar juara pada saat Farias berada di sana, di mana runner-up Crown Prince Cup 2009-2010 adalah pencapaian terbaiknya.

Hanya sesaat berada di Al Ahli, Farias kemudian hijrah ke Uni Emirat Arab dan menangani klub Al Wasl. Tanpa gelar di UEA, Farias kemudian melanjutkan petualangan Asia ke China dengan membesut Guangzhou R&F selama 1,5 tahun dan kembali tanpa gelar juara.

Farias pun kemudian pulang ke kampung halamannya dan membesut tim asal Rio de Janeiro, Duque de Caxias. Hanya sebentar di Brasil, Farias kemudian mendapatkan tawaran untuk menjajal karier di Thailand dan menangani Suphanburi pada 18 Desember 2014 hingga 13 Agustus 2015.

Kembali tanpa gelar di Thailand, Farias mencoba peruntungan ke India dan bergabung bersama NorthEast United FC pada 2016, tepatnya pada 13 Mei. Namun, pada 9 Juli pada tahun yang sama, Sergio Farias mundur dan kembali ke Thailand untuk membesut Suphanburi lagi.

Sayang, bersama Suphanburi untuk keduanya tak juga membuat Farias berhasil meraih gelar juara. Hanya satu musim bersama tim Thailand itu, Farias pun kembali pergi.

Kemudian pada 2018, Farias menjajal peruntungan ke Sudan dengan menangani Al Hilal. Sayang, kariernya di sana hanya hitungan bulan. Pada tahun itu, Al Hilal sampai menjajal banyak pelatih, termasuk Mohamed Eltayeb, Irad Zaafouri, dan Lamine N'Diaye.

Pada musim lalu, Farias mencoba untuk hijrah ke Mesir dan menangani Tala'ea El Gaish SC. Satu hal yang menarik, Farias datang pada 11 Juli 2019 setelah pelatih sebelumnya, Luc Eymael mundur pada 28 Mei 2019. Artinya, Farias hanya dua pekan menangani tim asal Mesir yang finis di posisi kedelapan dalam Liga Premier Mesir 2018-2019 itu karena musim berakhir pada 28 Juli 2019.

Lantas, apakah Persija Jakarta bisa berharap banyak terhadap Sergio Farias pada musim kompetisi 2020? Mengingat pelatih yang terakhir kali mengenyam gelar juara pada 2009 itu kesulitan untuk membawa timnya menjadi juara dalam 10 tahun terakhir.

Disadur dari Bola.com (Benediktus Gerendo P./Aning Jati, published 13/1/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya