Liputan6.com, Tehran - Kanada telah mengumumkan akan mengirim penyelidik tambahan ke Iran setelah militer Iran secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai internasional Ukraina di dekat Teheran pekan lalu (08/01). Peristiwa tersebut menewaskan 176 orang, di mana 57 penumpang merupakan warga negara Kanada.
Sedikitnya 10 visa telah dikeluarkan Iran untuk menerjunkan tim, tiga di antaranya telah tiba di Teheran pada Minggu 12 Januari 2020 sebagai tim pertama.
Baca Juga
Advertisement
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne dalam cuitan di akun Twitter-nya mengatakan pemerintah Kanada berharap tim yang diterjunkan sepenuhnya siap untuk melakukan tugas mereka mulai 14 Januari mendatang. Demikian dikutip dari DW Indonesia, Senin (13/1/2010).
Dewan Keselamatan Transportasi Kanada (TSB) juga mengumumkan akan menerjunkan tim penyelidik kedua yang terdiri dari para ahli di bidang pengunduhan dan analisis rekaman pesawat, "setelah kami mengkonfirmasi di mana dan kapan penyelidikan ini akan berlangsung."
Sebelumnya Iran membantah keterlibatan pasukan militer mereka setelah pesawat Boeing 737-800 milik maskapai internasional Ukraina itu jatuh pada Rabu pekan lalu (08/01). Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer AS yang ada di Irak. Akhirnya pada Sabtu (11/01) para petinggi Iran mengaku bahwa pihaknya tidak sengaja menembak jatuh pesawat ketika melintas dekat pangkalan militer Garda Revolusi Iran.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Trudeau Sebut Iran Harus Bertanggung Jawab
Pada acara upacara peringatan jatuhnya pesawat Ukraina, Minggu (12/01) waktu setempat, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta pertanggungawaban Iran dan mengatakan ia akan menunut keadilan.
"Tragedi ini seharusnya tidak pernah terjadi, dan saya ingin meyakinkan kalian bahwa kalian memiliki dukungan penuh saya di masa yang sangat sulit ini ... kalian memberi kami tujuan untuk mengejar keadilan dan pertanggungjawaban bagi kalian," ujarnya kepada massa yang berkumpul di Edmonton, Alberta, daerah asal 13 korban warga Kanada. Lebih dari 1.700 orang menghadiri acara tersebut.
"Kalian mungkin merasakan kesepian yang tak terbendung, tetapi kalian tidak sendiri," ujar Trudeau kepada keluarga dan kerabat korban. "Seluruh negeri bersamamu, malam ini, besok, dan terus di waktu-waktu mendatang.”
Trudeau juga berbicara dengan Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu (12/01), dan mengatakan kepada wartawan bahwa Rouhani telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan para penyelidik dari Kanada.
Kanada bukanlah salah satu negara yang ikut menegosiasikan perjanjian nuklir Iran pada tahun 2015 silam, yang akhirnya ditolak Iran pekan lalu. Namun Trudeau sebelumnya telah menyatakan pentingnya kelanjutan perjanjian tersebut.
Advertisement