Liputan6.com, Jakarta - Terapi akupunkturdikenal masyarakat awam sebagai metode pengobatan tambahan untuk mengatasi sakit tulang belakang. Pada sebagian orang, melakukan terapi tusuk jarum berukuran kecil ini untuk menekan nafsu makan guna mendapatkan tubuh yang ramping.
Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa terapi akupunktur pun dapat menjadi pilihan bagi pasangan dengan masalah gangguan kesuburan (infertilitas).
Advertisement
Dokter spesialis akupunktur klinik dari RS Pondok Indah-Pondok Indah Jakarta, Handaya Dipanegara, menjelaskan, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa teknik akupunktur dapat meningkatkan keberhasilan program bayi tabung 60 persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak.
Pada praktiknya, Handaya melakukan teknik ini dengan cara merangsang titik tertentu di permukaan tubuh, baik menggunakan jarum, elektroakupunktur (dengan bantuan listrik), laserakupuntur (dengan sinar laser).
"Terapi akupunktur untuk menunjang penangan gangguan kesuburan biasanya dilakukan dua kali dalam seminggu. Setiap sesinya butuh waktu rata-rata 30 menit," kata Handaya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Terapi Akupunktur
Lebih lanjut, satu seri terapi terdari dari 12 kali terapi. Guna memperoleh hasil yang optimal, Handaya akan menganjurkan pasien melakukan akupunktur medik sehari sebelum dan setelah melakukan transfer embrio.
Namun, tetap ada 'pantangan' yang harus pasangan penuhi supaya mencapai hasil yang benar-benar maksimal. Di antaranya mengubah pola hidup dengan tidak merokok, mengonsumsi makanan kaya gizi, menghindari makanan berpengawet agar berat badan menjadi ideal.
"Stres juga harus dicegah, dan tidur pun mesti cukup. Jangan lupa untuk berolahraga teratur, yang ringan-ringan saja sekitar 30 menit sehari," ujarnya.
Advertisement
Banyak Pasangan Mengalami Permasalahan Kesuburan
Handaya mengatakan bahwa satu dari tujuh pasangan suami istri di dunia mengalami infertilitas, baik primer maupun sekunder.
"Sekitar 40 sampai 50 persen infertilitas disebabkan oleh faktor yang berasal dari istri, 25 sampai 40 persen dari suami, 10 persen karena faktor keduanya, dan 10 persennya lagi tidak diketahui penyebabnya (idiopatik)," Handaya menjelaskan.
Penyebab infertilitas pada wanita:
- Gangguan ovulasi (pelepasan sel telur)
- Endometriosis (tumbuhnya lapisan dalam rahim di luar rahim)
- Oklusi tuba falopi (penyumbatan saluran telur)
- Vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) sehingga lapisan rahim kekurangan aliran darah
- Faktor hormonal
- Menopause dini
Penyebab infertilitas pada pria:
- Berkurangnya jumlah produksi sperma
- Adanya sumbatan pada sistem pengeluaran sperma
- Terbentuknya antibodi terhadap sperma
- Kelainan genetik
- Gangguan hormonal
- Impotensi
- Varikokel
- Pengaruh radiasi atau obat
Adapun mekanisme akupunktur medik dalam mengatasi gangguan kesuburan dilakukan dengan cara:
- Memperbaiki hormon reproduksi
- Memperbaiki sirkulasi aliran darah ke rahim
- Mengurangi vasokonstriksi pembuluh darah
- Mempertebal dinding endometrium
- Membuat pikiran lebih tenang
- Meningkatkan sistem imunitas, dan homeostasis tubuh.
Handaya menyarankan agar masing-masing pasangan sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu, guna mengetahui penanganan yang tepat untuk mengatasi permasalahan infertilitas tersebut.
Penanganan kesuburan yang tepat harus selalu dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Berkembangnya teknologi kedokteran saat ini diharapkan dapat memberikan hasil dengan angka keberhasilan tinggi dengan risiko minimal, mulai dari induksi ovulasi, inseminasi intra-uterin (IIU), dan program bayi tabung (IVF), tergantung indikasi dari masalah infertilitas yang dialami.