Pedagang Minta Pasar Bantargebang Tidak Dibongkar Sebelum Ada Kesepakatan

Ia juga menyayangkan sikap Pemkot Bekasi yang seolah memperdaya pedagang dengan melakukan renovasi pasar.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 14 Jan 2020, 08:38 WIB
Para anggota DPRD Abdul saat berdialog di hadapan ratusan pedagang Pasar Bantargebang Bekasi. (Liputan6.com/Bam Silunungga)

Liputan6.com, Bekasi - Pengurus Pedagang Pasar Bantargebang (P3B) Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta agar tidak ada kegiatan pembongkaran yang dilakukan di lokasi pasar, sebelum ada ketuk palu dari pertemuan seluruh pihak terkait sebagaimana yang telah dijadwalkan DPRD Kota Bekasi.

"Kalau sudah ada beko, kan pembongkaran nih. Jadi kami berharap jangan ada kegiatan yang membuat kami resah," kata salah seorang pengurus P3B Yadiaman Daud Sianturi di lokasi Pasar Bantargebang, Bekasi, Senin (13/1/2020).

"Kalau ada kegiatan pembongkaran, kami sebagai pengurus P3B tidak bisa mengendalikan anggota kami, apa yang mereka lakukan. Karena ini berhubungan dengan isi perut," imbuh dia.

Ia juga menyayangkan sikap Pemkot Bekasi yang seolah memperdaya pedagang dengan melakukan renovasi pasar, dan bukan revitalisasi seperti yang tertulis di Perda.

"Tadi sama-sama sudah kita dengarkan, bahwasanya perdanya ini revitalisasi, bukan renovasi ringan. Tapi kenyataannya ini kan akal-akalan, ini renovasi. Dan harga pun yang diberikan kepada kita nggak sesuai. Untuk pedagang baru sampai Rp 35 juta, untuk pedagang lama dikurangi 25 persen," keluh Yadiaman.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jangan Ada Intimidasi

Ia juga berharap agar tidak ada lagi bentuk intimidasi ke para pedagang, yang dilakukan oleh oknum-oknum ormas yang tidak bertanggung jawab.

"Yang kami tahu pasar ini bukan urusan ormas. Pasar ini urusan antara pedagang dengan Pemkot Bekasi. Tadi ini pun ada surat selebaran, kami anggap ini juga nggak jelas. Kop suratnya nggak ada, tanda tangannya nggak ada, tapi katanya dari kepala pasar," tutup Yadiaman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya