Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria harus menjalani perawatan usai mengalami ereksi selama tiga hari. Diketahui, pria Meksiko ini sebelumnya menggunakan pil stimulan seksual untuk ternak.
Dikutip dari New York Post pada Selasa (14/1/2020), pria yang tidak disebutkan namanya ini harus menjalani operasi darurat untuk mengobati ereksinya di sebuah rumah sakit di Reynosa, sebuah kota di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko.
Advertisement
La Republica melaporkan bahwa pria ini menggunakan pil tersebut agar hubungan seksnya dengan seorang wanita 30 tahun berjalan lancar. Dia diketahui membeli obat tersebut di Veracruz.
"Dia telah mengonsumsi stimulan seksual yang dibelinya di Veracruz, yang digunakan oleh petani di wilayah itu untuk memperkuat sapi jantan untuk inseminasi," kata para dokter seperti dikutip dari LAD Bible.
Tidak diketahui bagaimana nasib pasien tersebut usai menjalani operasi darurat.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Kerap Terjadi
Kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi. Tahun lalu, seorang pria di Inggris harus dioperasi karena ereksi selama 36 jam. Pasien 41 tahun itu didiagnosis priapisme atau ereksi penis yang berkepanjangan.
Dilaporkan The Sun, seorang penyanyi Inggris bernama Danny Polaris juga sempat mengalami ereksi selama dua minggu. Saat itu, dokter harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan organ intim pria kelahiran Swansea itu.
Seorang warga Inggris lain juga mengalami kejadian yang sama sebagai reaksi dari penggunaan obat penghilang rasa sakit.
Beberapa stimulan untuk disfungsi ereksi, serta obat-obatan terlarang seperti kokain dan ekstasi, diketahui mampu menyebabkan priapisme. Beberapa antidepresan dan pengencer darah juga mampu mengakibatkan kondisi tersebut.
Advertisement