Mengenal Gerakan Pejuang Subuh Meramaikan Masjid di Kabupaten Siak

Sekumpulan remaja di Kabupaten Siak membuat gerakan Pejuang Subuh untuk meramaikan masjid saat salat Subuh dan sebagai ajaran bagi generasi muda agar disiplin waktu.

oleh M Syukur diperbarui 15 Jan 2020, 03:00 WIB
Remaja Pejuang Subuh usai melaksanakan Salat Subuh berjamaah dan kajian untuk generasi muda di Kabupaten Siak. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Berawal dari keprihatinan minimnya jemaah masjid dari generasi muda, sekumpulan remaja di Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, tergerak hatinya membuat gerakan bernama Pejuang Subuh. Sebelum fajar menjelang, sekumpulan remaja ini menggilir setiap masjid untuk disinggahi.

Tak lupa, Pejuang Subuh ini mengajak teman sebayanya untuk meramaikan masjid. Ragam kegiatan dilakukan usai salat agar generasi muda menghindari perbuatan negatif yang bisa memalukan diri sendiri, keluarga, dan daerah.

Ketua Pejuang Subuh, Toto Prasetyo, mengatakan, dana gerakan ini awalnya bersifat swadaya. Anggota setiap harinya, ketika pagi menjelang, menjajakan kacang dan panganan ringan.

"Hasilnya digunakan untuk operasional. Dan Alhamdulillah sekarang sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Siak," kata pria disapa Toto ini kepada wartawan.

Toto menjelaskan, anggota Pejuang Subuh sejak dibentuk beberapa bulan lalu makin bertambah tiap harinya. Tidak hanya remaja, pejuang ini sudah beranggotakan beberapa polisi, satuan polisi pamong praja dan pegawai negeri sipil.

Toto berharap anggotanya makin bertambah tiap harinya, terutama generasi muda. Dengan demikian, perubahan masyarakat agamis dan peduli dengan masa depan bangsa bisa terwujud.

"Tujuan utama adalah perubahan. Harapannya salat Subuh berjemaah seramai salat Jumat. Kalau jemaah Subuh sudah terjaga, salat jemaah lainnya akan terjaga," kata Toto.

Menurut Toto, gerakan Pejuang Subuh Kabupaten Siak ini membuat generasi muda lebih disiplin menjaga waktu. Penerus bangsa akan mudah menata waktu dari fajar terbit hingga matahari tenggelam.

"Kalau generasi muda sudah disiplin waktu, maka kami yakin aktivitas lainnya lebih baik," imbuh Toto.


Empat Kegiatan

Remaja Pejuang Subuh berbincang dengan Bupati Siak Alfedri usai melaksanakan Salat Subuh berjamaah dan kajian untuk generasi muda di Kabupaten Siak. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Toto menjabarkan, dalam sebulan ada empat kegiatan yang dipersiapkan Pejuang Subuh. Pekan pertama adalah subuh keliling di Kecamatan Siak hingga ke Kecamatan Mempura.

Targetnya adalah masjid ataupun musala yang belum ramai jamaahnya. Di lokasi yang dipilih dilaksanakan pengajian agama hingga matahari terbit atau pukul 06.30 WIB.

"Disediakan makanan ringan yang dananya dari jualan kue dan kacang yang kami lakukan," terang Toto.

Pekan kedua, sambung Toto, dilaksanakan pelatihan fisik para anggota Pejuang Subuh dan remaja lainnya dengan olahraga bersama.

Berikutnya pada pekan ketiga adalah menamatkan pembacaan Al-Qur'an usai Salat Subuh. Tujuannya untuk mengimbangi kebiasaan bermain gawai generasi muda dengan ajaran pada kitab suci Islam.

"Pekan keempat pengajian dan pembekalan tema-tema remaja. Seperti, bagaimana menghadapi kegalauan remaja, tidak berpacaran, tidak merokok, dan lain sebagainya. Dengan konsep menjadikan hijrah lebih indah," terangnya.

Toto berharap anggota Pejuang Subuh tidak pernah bosan menyebarkan kebaikan kepada generasi muda. Dan untuk mencapai itu semua, Toto ingin semua pihak mendukung penuh gerakan yang diprakarsai remaja ini.

"Tidak hanya di masjid, kedepannya kami akan berdakwah sambil berjualan kacang di pinggir jalan atau di lokasi anak muda bisa berkumpul," jelas Toto.


Bantuan Operasional

Bupati Siak Alfedri meyerahkan bantuan kendraan operasional bagi remaja Pejuang Subuh di Kabupaten Siak. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Apa yang dilakukan Pejuang Subuh ini akhirnya sampai ke Bupati Siak Alfedri. Orang nomor satu di negeri istana ini memberikan bantuan operasional berupa kendaraan roda empat.

Penyerahan kunci secara simbolis dilakukan Alfedri di Masjid Al Fatah, Kecamatan Siak. Anggota Pejuang Subuh sangat gembira karena gerakan mereka lebih mudah menjangkau masjid di pelosok-pelosok desa.

"Ini menjadi penyemangat bagi kami lebih giat mengajak masyarakat salat berjemaah di masjid," sebut Toto.

Terpisah, Alfedri menyebut apa yang dilakukan remaja ini sesuai dengan program Kampung Binaan Keluarga Sakinah (KBKS) yang saat ini gencar dilakukan Siak.

Kegiatan ini juga sejalan dengan visi Kabupaten Siak yaitu menjadikan masyarakat Siak yang agamis. Di mana salah satu indikatornya diawali dengan ramainya jemaah saat Salat Subuh.

"Saya mengajak seluruh umat Muslim Kabupaten Siak senantiasa memakmurkan masjid di kecamatan masing-masing" jelas Alfedri.

"Dalam salah satu Hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, sesungguhnya salat yang paling berat dilaksanakan oleh orang munafik adalah Salat Isya dan Salat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak," sambung Alfedri.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya