Liputan6.com, Jakarta Xavi Hernandez sebenarnya menjadi pilihan pertama Barcelona untuk gantikan Ernesto Valverde. Namun sang maestro menolak tawaran ini.
Xavi beralasan dia belum bisa melatih Barcelona. Soalnya dia saat ini terikat kontrak dengan Al Sadd klub asal Qatar.
Advertisement
Gelandang kreatif asal Spanyol ini mengakui Barcelona merupakan klub impiannya. Dia sudah habiskan karier di klub ini, tapi kini belum saatnya untuk pindah.
Lain cerita kalau tawaran hadir di akhir musim. Xavi mungkin akan menerima tawaran Barcelona.
Kini, Barcelona dilatih Quique Setien. Eks pelatih Real Betis ini bakal menahkodai Barcelona hingga 2022. Apa saja alasan yang membuat Xavi menolak Barcelona? Berikut rinciannya seperti dikutip Marca:
Video
1. Yakin Jadi Pelatih
Xavi sepertinya belum siap kalau memimpin Barcelona musim ini. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk klub masa kecilnya itu.
Maka itu, dia santai saja menolak tawaran Barcelona. Soalnya, dia tahu posisi pelatih Barcelona cepat atau lambat bakal jadi miliknya.
Selain itu, Xavi juga tak mau memulai latih Barcelona di tengah musim. Dia ingin memimpin dari awal sehingga bisa membangun tim.
Advertisement
2. Hormati Valverde
Xavi Hernandez menjunjung tinggi rasa hormat untuk Ernesto Valverde. Dia santai menolak tawaran jadi pelatih Barcelona karena bakal dapatkan posisi itu cepat atau lambat.
Selain itu, dia juga ogah mengambil posisi Valverde dengan cara seperti itu. Dia ingin mendapatkan posisi itu sejak awal musim bukan di pertengahan.
Meski tak pernah dilatih Valverde, tapi pelatih Al Sadd itu tahu dirinya harus tetap hormat dengan Valverde.
3. Selesaikan Kontrak di Al Sadd
Al Sadd menjadi klub pertama yang memberikan Xavi kesempatan menjadi pelatih. Setelah jadi pemain, dia memimpin Al Sadd musim ini dan hasilnya tidak buruk.
Karena ini pula, Xavi segan untuk akhiri kontraknya dengan Al Sadd. Dia tak mau rusak hubungan baiknya dengan klub asal Qatar ini.
Kontrak Xavi dengan Al Sadd berakhir pada 2021. Xavi rencananya ingin habiskan masa kontraknya ini sebelum menerima tugas jadi pelatih timnas Qatar.
Advertisement
4. Komitmen dengan pemain
Xavi dalam posisi tak bisa kemana-mana saat ini. Soalnya, dia memimpin Barcelona ke final Piala Qatar melawan Al Duhail.
Dia tak mau mengkhianati pemainnya dengan pergi begitu saja. Dia juga berpeluang untuk memenangkan gelar kedua sebagai pelatih usai memenagi Piala Super Qatar pada Juni lalu.
5. Janji dengan Victor Vont
Xavi tidak punya hubungan buruk dengan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu. Buktinya, dia menerima utusan Bartomeu, Eric Abidal dan Oscar Grau dengan baik di Qatar.
Namun Xavi juga ternyata punya komitmen dengan calon presiden Barcelona, Victor Font. Dia kemungkinan akan mendukung Font pada 2021 dimana dia akan ambil alih kursi pelatih.
Advertisement