Demi Selamatkan Satwa Liar, Australia Jatuhkan 1.000 Kg Makanan dari Langit

Sebanyak 1000 kg makanan disebar menggunakan helikopter untuk memberi makan hewan korban kebakaran hutan Australia.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 15 Jan 2020, 10:00 WIB
Sumber : usatoday.com

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan yang terjadi di Australia beberapa waktu lalu mengakibatkan musnahnya habitat liar negara tersebut. Di antaranya adalah koala, kanguru, bahkan hewan yang masuk ke dalam kategori hampir punah juga ikut menjadi korban dalam kebakaran tersebut, seperti burung pemakan madu dan burungnuri tanah. 

Kebakaran hutan yang memakan banyak korban tersebut mendapat simpati dari berbagai pihak di belahan dunia. Salah satunya adalah negara Thailand yang baru saja menggelar pawai bersama gajah untuk menghormati para korban hutan di Australia pada Senin (13/01/2020).

Selain itu, Australia sendiri juga terus berupaya untuk menolong hewan-hewan yang masih bisa terselamatkan. Layanan Taman Nasional dan Satwa Liar New South Wales di Australia memberikan makanan kepada walabi yang mencari makan setelah kebakaran hutan yang dahsyat tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1000 kilogram ubi disebar

Petugas margasatwa NSW menjatuhkan wortel dan ubi jalar untuk walabi di atas daerah yang terkena dampak kebakaran hutan di sepanjang Pantai Selatan New South Wales pada 10 Januari 2020. Penyebaran dilakukan lewat udara dengan sejumlah helikopter. (STR/NSW NATIONAL PARKS AND WILDLIFE SERVICES/AFP)

Bagai hujan wortel dan ubi jalar, petugas menurunkan ribuan sayuran untuk membantu para walabi batu berekor. Makanan mereka menjadi terbatas setelah kebakaran yang merebut rumah dan habitat mereka beberapa waktu lalu.  

Dalam pernyataannya, Layanan Taman Nasional dan Satwa Liar New South Wales di Australia mengatakan telah mengirim ribuan sayuran untuk beberapa koloni yang berbeda-beda.

"1.000 kilogram ubi dan wortel telah dikirim ke enam koloni berbeda di lembah Capertee dan Wolgan, 1.000 kilogram di lima lokasi di Taman Nasional Yengo, hampir 100 kilogram makanan dan air di Kanguru Lembah, dengan tetesan serupa juga terjadi di Jenolan, Oxley Wild Rivers dan taman nasional Curracubundi,” pungkasnya.


Strategi utama menolong walabi agar tidak kelaparan

Petugas memuat wortel dan ubi jalar untuk walabi korban kebakaran hutan di sepanjang Pantai Selatan New South Wales pada 10 Januari 2020. Sekitar 1.000 kg ubi dan wortel ditumpahkan dari helikopter di berbagai wilayah dalam sepekan terakhir. (STR/NSW NATIONAL PARKS AND WILDLIFE SERVICES/AFP)

Sayuran tersebut diberikan melalui jalur udara menggunakan helikopter dan juga jalur darat.

"Penyediaan makanan tambahan adalah salah satu strategi utama yang kami gunakan untuk mempromosikan kelangsungan hidup dan pemulihan spesies yang terancam punah seperti walabi Batu Berekor Sikat," kata Menteri Energi dan Lingkungan New South Wales, Matt Kean dalam sebuah pernyataan.

Ia mengatakan membagikan makanan menggunakan helikopter adalah hal yang efektif agar para walabi berekor mendapatkan makanan secara rata. Ia juga mengungkapkan bahwa kamera sedang disiapkan untuk memantau keadaan hewan-hewan tersebut.

"Pada tahap ini, kami berharap untuk terus menyediakan makanan tambahan untuk populasi walabi-batu sampai sumber makanan dan air yang cukup tersedia kembali di lanskap, selama pemulihan pasca-kebakaran," kata Kean.


Para hewan terpukul karena kebakaran hutan

Walabi memakan wortel yang dijatuhkan oleh petugas margasatwa NSW di atas daerah yang terkena dampak kebakaran hutan di sepanjang Pantai Selatan New South Wales pada 11 Januari 2020. Penyebaran dilakukan lewat udara dengan sejumlah helikopter. (STR/NSW NATIONAL PARKS AND WILDLIFE SERVICES/AFP)

Kebakaran hutan yang terjadi di Australia membuat hewan-hewan terpukul karena merasakan panas yang kuat.

World Wildlife Fund di Australia memperkirakan bahwa sebanyak 1,25 miliar hewan mungkin telah dibunuh secara langsung atau tidak langsung dari kebakaran yang telah membakar di Australia sejak September.

Pekan lalu, pemerintah Australia Selatan menyetujui pembunuhan lebih dari 10.000 unta liar di wilayah yang berjuang melawan kekeringan.

Penulis:

Ulya Kaltsum 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya